ANDALPOST.COM – Kyle Bass, yang merupakan seorang investor asal Amerika Serikat (AS), memprediksikan bahwa pihak militer China akan menyerang Taiwan pada tahun 2024 mendatang, Rabu (09/08/2023).
Diketahui, pada hari Selasa lalu, Kyle percaya bahwa China akan merebut negara tersebut dengan ‘kekuatan militer’, serta dapat membawa perang ke negara-negara Barat.
Kyle menyatakan hal tersebut, dengan alasan bahwa Presiden China Xi Jinping tidak terlalu mementingkan dampak ekonomi atas sebuah perang.
Di sisi lain, beberapa waktu lalu, pihak kementerian pertahanan Taiwan sempat mendeteksi beberapa ‘kekuatan’ militer China. Termasuk, jet tempur dan kapal yang masuk di zona pertahanan udara Taiwan.
Selain itu, pihak pemerintahan Jepang, yang merupakan salah satu sekutu terdekat AS dan Taiwan, sempat menyatakan bahwa pihaknya harus siap untuk melawan China. Untuk, mencegah terjadinya perang.
Prediksi Kyle Bass akan Perang Taiwan
Melalui CNBC, Kyle yang merupakan investor, sekaligus yang bekerja sebagai kepala investasi di Hayman Capital Management. Menyatakan, bahwa China dapat menyerang Taiwan.
Kyle sendiri, percaya bahwa China akan melakukan serangan tersebut, setidaknya pada tahun 2024, tanpa melihat berbagai dampak yang dapat ditimbulkan. Khususnya, dampak ekonomi.
Diketahui, dia membandingkan kondisi konflik bersenjata di Ukraina dengan kondisi krisis Taiwan. Di mana, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak begitu menghiraukan dampak ekonomi akan sebuah perang.
“Jika Anda mendengar apa yang dikatakan [Xi Jinping], saya percaya dia akan berakhir memperoleh kembali Taiwan dengan paksa pada akhir tahun depan,” ungkap Kyle.
“Kami semua di Wall Street menyukai untuk berpikir bahwa dia (Xi Jinping) tidak akan pernah melakukan itu. Karena, tidak masuk akal secara ekonomi,” tambahnya.
“Kita perlu untuk berpikir seperti itu dan sungguh-sungguh mulai mendengar apa yang orang itu katakan,” lanjutnya.
Menurut Kyle, China sedang atau telah melakukan berbagai upaya dan tindakan yang mencerminkan terkait kesiapan militer mereka untuk perang.
Pertama, dia menyatakan bahwa China sedang meningkatkan pelatihan militer mereka di sekitar Taiwan, di mana China sudah “hampir selesai” dengan pelatihan mereka.
Amerika Bakal Batasi Investasi Teknologi di China Guna Perlindungan Keamanan
Kedua, Kyle juga sempat menyatakan bahwa China sedang mengubah berbagai kebijakan nasionalnya dalam rangka persiapan potensi perang. Contohnya, sebuah undang-undang anti spionase yang mulai diterapkan bulan lalu.
Terakhir, menurut Kyle, pihak pemerintah China dikatakan sedang menjalankan pengilangan bahan bakar mereka secara penuh, meskipun dengan kondisi ekonomi yang melambat.
Hal tersebut, dapat dilihat atas keperluan China akan permintaan bahan bakar yang tinggi.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.