“Sangat tersentuh dengan contoh seorang warga Pakistan anonim yang masuk ke kedutaan Turki di AS & menyumbangkan Rp455 miliar untuk korban gempa di Turki dan Suriah.”
“Ini adalah tindakan filantropi yang mulia yang memungkinkan umat manusia untuk menang atas rintangan yang tampaknya tidak dapat diatasi,” cuit Sharif, Sabtu (11/2/2023).
Muncul Peringatan Kekerasan yang Menghambat Upaya Penyelamatan
Tim penyelamat di Turki Selatan memperingatkan upaya penyelamatan para korban gempa menjadi terhambat karena munculnya aksi kekerasan.
Tim penyelamat Jerman dan tentara Austria menghentikan operasi pencarian pada hari Sabtu (10/2/2023), dengan alasan pertempuran antara kelompok tak dikenal.
Seorang juru bicara militer Austria mengungkapkan perselisihan antara kelompok-kelompok di provinsi Hatay mengakibatkan puluhan personel dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria mencari perlindungan di sebuah base camp dengan organisasi internasional lainnya.
“Ada peningkatan agresi antar faksi di Turki. Peluang untuk menyelamatkan nyawa tidak memiliki hubungan yang masuk akal dengan risiko keselamatan,” terang Letnan Kolonel Pierre Kugelweis.
Atas aksi tersebut, kementerian pertahanan setempat pun mengambil tindakan tegas.
Sehingga, Austria kembali melanjutkan operasi penyelamatannya usai tentara Turki turun tangan untuk menawarkan perlindungan. (spm/fau)