Selain itu, Direktur Mohammed Abu Salmiya mengungkapkan bahwa tiga puluh tujuh bayi lainnya, yang juga berada di unit perawatan intensif neonatal, beresiko kehilangan nyawa.
Sebab karena kehabisan bahan bakar di rumah sakit untuk menjalankan inkubator mereka. Hal ini diungkapkan kepada Al Jazeera pada hari Sabtu (11/11/2023).
Situasi yang mengerikan ini telah memaksa Rumah Sakit Al-Shifa untuk menghentikan operasinya karena kekurangan listrik dan bahan bakar. Meningkatnya kekerasan dan penargetan fasilitas medis pun meningkatkan kekhawatiran internasional mengenai krisis kemanusiaan yang terjadi di Gaza.
Konflik tersebut, yang ditandai dengan dampak buruk terhadap infrastruktur sipil dan layanan kesehatan, menggarisbawahi kebutuhan mendesak akan gencatan senjata dan upaya diplomatik untuk mengatasi akar penyebab krisis yang sedang berlangsung.
Komunitas internasional terus menyerukan penyelesaian damai untuk mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut dan meringankan penderitaan penduduk yang terkena dampak di wilayah tersebut. (paa/ads)