Tidak Ada Intervensi
Dibongkarnya kasus korupsi di Kominfo membuat publik menuding istana sedang mencari korban politik. Seperti yang diketahui, Johnny G Plate adalah seorang kader dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem).
Meski di pemilu 2019, Nasdem bergandengan erat dengan PDIP, akhir-akhir ini isu kuat akan retaknya hubungan PDIP dan Nasdem terbongkar ke publik. Kasus Johnny G Plate juga diduga menjadi bukti ‘sakit-hati’ PDIP terhadap Nasdem yang mulai menjauh dari PDIP.
Dalam kesempatan yang sama saat memberikan informasi terkait pengganti Johnny G Plate, Jokowi menegaskan bahwa istana tidak akan melakukan intervensi dalam kasus tersebut.
Menurutnya, Kejaksaan Agung akan bekerja transparan dalam menangani kasus tersebut.
“Yang jelas Kejaksaan Agung pasti profesional dan terbuka terhadap semua yang berkaitan dengan kasus hukum ini,” ungkap Jokowi.
Nasdem Buka Suara Soal Kasus Johnny G Plate
Ketua umum Partai Nasdem, Surya Paloh akhirnya buka suara mengenai kasus yang menimpa kadernya. Surya Paloh mengatakan, bahwa belum ada langkah tegas yang diambil oleh Nasdem kepada Johnny G Plate.
“Terkait dengan status Johnny Gerald Plate sebagai Sekretaris Jenderal DPP Partai NasDem, Partai NasDem menyatakan bahwa tidak ada pemecatan terhadap yang bersangkutan,” kata Paloh dalam keterangannya, Kamis (18/5).
Belum adanya pendisiplinan yang dilakukan oleh Nasdem diakibatkan karena Nasdem menganut asas praduga tak bersalah. Jadi, selama proses Johnny G Plate masih menjadi tersangka Nasdem belum akan mengambil langkah lain.
Saat ini status Johnny G Plate memang masih menjadi tersangka di kasus pidana korupsi pengadaan BTS Bakti Kominfo. Keterlibatan Johnny G Plate ialah sebagai seseorang yang bertanggung jawab atas penggunaan anggaran kementerian yang dipimpinnya. (paa/ads)