ANDALPOST.COM – Pemerintah Iran telah mengkonfirmasi bahwa mereka akan membuka kembali kedutaan besar di Arab Saudi pada minggu ini, Senin (5/6/2023). Iran akan membuka kembali hubungan diplomatik dengan Arab Saudi setelah tujuh tahun berkecimpung di dalam konflik.
Informasi dibukanya kembali kedutaan besar Iran di Arab Saudi dikonfirmasi oleh Menteri Luar Negeri Iran, Nasser Kanani. Ia mengatakan bahwa kedutaan besar Tehran di Riyadh akan dibuka pada hari Selasa minggu ini.
Kanani juga mengatakan bahwa kedutaan besar yang dibuka kembali akan bersamaan dengan pembukaan kembali kantor konsulat dan perwakilannya di Jeddah.
Menteri Luar Negeri Kanani juga mengatakan tidak hanya kedutaan besar dan kantor konsulat saja yang akan dibuka kembali. Namun, juga dengan Organisasi Kerjasama Islam sehari kemudian.
Ia mengatakan bahwa kedutaan besar dan kantor konsulat Iran sudah mulai beroperasi untuk memfasilitasi jamaah haji.
Tak hanya itu, kedua belah pihak negara telah resmi melakukan hubungan diplomatik kembali di hadapan pejabat Kementerian Luar Negeri Iran dan Arab Saudi.
Alasan Dibuka Kembali
Kedua belah pihak, baik Iran maupun Arab Saudi telah melakukan langkah yang tertuang dalam perjanjian yang telah mereka tanda tangani.
Pasalnya, kedua negara tersebut telah menandatangani kesepakatan yang ditengahi oleh China pada 10 Maret 2023. Dimana, keduanya berjanji akan membuka kembali kedutaan dengan tenggat waktu dua bulan.
Otoritas Iran mengatakan bahwa sejak perjanjian tersebut ditandatangani, mereka sudah mulai melakukan banyak pekerjaan untuk memastikan pembukaan kedutaan besar tersebut berjalan dengan lancar. Hal ini lantaran kantor kedutaan besar tersebut telah ditutup dan tidak beroperasi untuk waktu yang lama.
Di sisi lain, berdasarkan perjanjian yang telah ditandatangani bahwa keduanya harus membuka kembali kedutaan besar. Terkait dengan hal tersebut belum ada konfirmasi langsung dari pihak Arab Saudi maupun konsulat yang akan membuka kembali kedutaan besarnya di Tehran secara resmi.
Bungkamnya Arab Saudi terkait hal ini membuat pemerintah Iran melakukan sebuah tindakan agar mendapatkan konfirmasi yang jelas.
Terkait dengan hal tersebut, Tehran telah menunjuk Alireza Enayati, seorang mantan utusan untuk Kuwait dan Wakil Kementerian Luar Negeri bagian regional untuk menghadapi masalah ini. Tehran melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk menjadikan Alireza sebagai utusannya untuk Riyadh.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.