Permasalahan Perusahaan
Sebelumnya, Tesla telah berjuang untuk mengatasi masalah rantai pasokan yang menghambat perusahaan tersebut untuk mengirimkan mobil ke pelanggan pada akhir tahun lalu.
Dalam tiga bulan terakhir di tahun 2022, pengiriman kendaraan ada sebanyak 55.760 lebih sedikit, dibandingkan yang diproduksi.
Hal ini dikarenakan muncul masalah logistik dan permintaan produk yang melambat. Ditambah juga, adanya pemicu oleh kenaikan suku bunga dan juga kekhawatiran akan munculnya resesi.
Selain itu, ada juga kekhawatiran yang muncul untuk Tesla, akibat Elon Musk yang kemungkinan akan terganggu atas kepemilikan barunya terhadap media sosial Twitter.
Namun, dari angka penjualan yang sampai memecahkan rekor tersebut menunjukkan bahwa kekhawatiran itu telah diatasi.
Pada akhir Desember tahun lalu, saham perusahaan Tesla mencapai level paling rendah dalam dua tahun. Sebagian alasan turunnya nilai saham tersebut adalah karena adanya kekhawatiran.
Namun, pada enam bulan pertama di tahun 2023, terlihat bahwa harga saham telah menaik sebanyak 142 persen.
Selain untuk kesuksesan perusahaan, ini menjadi tanda bahwa Elon Musk sekali lagi menjadi orang paling di dunia setelah terlempar dari posisi teratas pada bulan Desember lalu.
Selain produksi mobil listrik, Tesla juga memproduksi produk dengan tujuan energi yang berkelanjutan seperti energi tenaga surya, dan juga solusi energi terbarukan yang terintegrasi. (ala/lfr)