Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sidang Jimmy Lai Digelar di Hong Kong, Inggris Desak Pembebasan Segera

Penguasa media Jimmy Lai Chee-ying, pendiri Apple Daily, melapor ke kantor polisi setelah dia dibebaskan dengan jaminan menyusul penangkapannya berdasarkan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong, Tiongkok 2 Desember 2020. (Foto: REUTERS/Lam Yik)

ANDALPOST.COM — Taipan media Hong Kong, Jimmy Lai diadili atas tuduhan pelanggaran keamanan nasional, Senin (18/12/2023). Namun, Inggris mendesak Jimmy Lai harus dibebaskan segera.

Lai yang mendekam di balik jeruji besi sejak Desember 2020, tiba di pengadilan pada pukul 10 pagi (02:00 GMT). Ia didakwa berkonspirasi untuk berkolusi dengan kekuatan asing berdasarkan undang-undang keamanan nasional yang diberlakukan di wilayah tersebut oleh Tiongkok pada Juni 2020.

Para jurnalis di dalam pengadilan mengatakan pria berusia 76 tahun, yang mengenakan kemeja biru dan membawa buku, tampak seperti kehilangan berat badan, namun tampak bersemangat.

Penerbit Apple Daily itu merupakan salah satu kritikus paling vokal di Tiongkok dan awalnya ditangkap pada Agustus 2020 ketika polisi menggerebek petugas surat kabar tersebut.

Persidangan itu seharusnya dimulai setahun yang lalu, namun ditunda setelah pemerintah menentang pilihan penasihat hukumnya, Timothy Owen, seorang pengacara yang berbasis di Inggris, dan meminta intervensi Beijing.

Lai dan Apple Daily juga menghadapi dakwaan berdasarkan undang-undang penghasutan yang berasal dari era kolonial Inggris.

Ia mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (17/12/2023) malam, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron mengatakan ia prihatin atas nasib Jimmy.

Alhasil, ia bersama dengan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa menyerukan pembebasan Lai. Diketahui Lai diketahui memang seorang warga negara Inggris.

“Sebagai  jurnalis dan penerbit terkemuka dan vokal, Jimmy Lai telah menjadi sasaran dalam upaya yang jelas untuk menghentikan pelaksanaan hak kebebasan berekspresi dan berserikat secara damai,” kata Cameron, sambil menekankan bahwa undang-undang keamanan melanggar komitmen yang dibuat. 

“Saya mendesak pihak berwenang Tiongkok untuk mencabut Undang-Undang Keamanan Nasional dan mengakhiri penuntutan terhadap semua individu yang dituduh berdasarkan undang-undang tersebut. Saya menyerukan kepada pihak berwenang Hong Kong untuk mengakhiri penuntutan mereka dan membebaskan Jimmy Lai,” jelasnya.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.