“Sebagai pengganti Raja, kami menginginkan seseorang yang dipilih oleh rakyat. Tidak menjalankan pemerintahan, tetapi mewakili bangsa secara independen dari politisi kami” tulis situs Republic.
Alhasil, kelompok ini memiliki pandangan yang besar terkait harapan mereka akan tanggapan tentang kesewenang-wenangan monarki dan negara Inggris.
Republic juga berharap untuk bisa merangkul seluruh aspirasi masyarakat, dan menyuarakan proses berjalannya pemerintahan yang ‘sejati’ atas kepentingan nasional.
Tanggapan Terhadap Kemunculan Republic
Kemunculan organisasi ini, tentunya telah berlangsung ramai untuk diperbincangkan.
Diduga, para pengunjuk rasa memiliki agenda yang mereka bawa dan tampung, untuk setiap pihak yang sepemikiran dengan kelompok tersebut.
Akan tetapi, aksi tersebut juga memiliki berbagai tanggapan. Khususnya, dari para netizen di akun Twitter @RepublicStaff, setelah adanya unggahan video aksi protes mereka.
Beberapa pihak, mendukung aksi dan agenda yang mereka berikan terkait penolakan terhadap Charles. Contohnya, komentar yang ditulis oleh akun @Silberf14922299 yang memberikan apresiasinya terhadap para pengunjuk rasa.
“Ini akan memakan waktu cukup lama. Tetapi, pesannya perlahan-lahan [akan] tersampaikan bahwa monarki dan sistem kehormatan merusak politik kita,” cuit akun @Silberf14922299.
Baca juga:
Joe Biden Kembali Maju Dalam Pemilu AS 2024 |
Di sisi lain, adapun komentar yang berbeda, seperti dari @JhonnyFrankB yang mempertanyakan agenda Republic, terkait keinginan pemimpin negara yang demokratis.
“Masih belum melihat penjelasan dari Partai Republik, [terkait] mengapa monarki ‘tidak demokratis’ jika Raja mendapat dukungan publik mayoritas,” cuit akun @JhonnyFrankB. (ben/adk)