ANDALPOST.COM – Negara kecil di Asia Tenggara yang penduduknya hanya 5,4 juta orang telah dinobatkan sebagai negara dengan biaya hidup termahal. Penobatan ini berdasarkan laporan terbaru dari Julius Baer Group.
Singapura berhasil mendepak Shanghai dari podium, menandai pertama kalinya negara kota Asia itu menduduki peringkat teratas. Sebelumnya di tahun 2022, Singapura berada di posisi kelima, dan juga kesembilan pada tahun 2021.
Analis Julius Baer yang dirilis oleh Insider pada Minggu (2/7/2023) menulis bahwa pemerintah Singapura telah berhasil dalam upaya mereka untuk menjadikannya tempat yang menarik bagi individu berpenghasilan tinggi untuk tinggal dan bekerja. Upaya tersebut telah mendorong kenaikan harga biaya hidup di negara tersebut.
Secara khusus, negara-kota, yang memiliki populasi sedikit di atas 5,5 juta memiliki harga sewa, rumah, biaya sekolah, pajak mobil, dan biaya hidup umum yang tinggi, tulis para analis. Asuransi kesehatan esensial lebih dari dua kali lipat rata-rata global, tambah mereka.
Menurut kalkulator biaya hidup di situs web pemerintah Singapura, sebuah kamar di sebuah kondominium di luar kawasan pusat negara kota itu biasanya berharga antara 1.300 dan 2.350 dolar Singapura per bulan ($970 hingga $1.750).
Menyewa kondominium pribadi berharga rata-rata antara 3.800 dan 5.750 dolar Singapura per bulan ($2.830 hingga $4.285).
“Sudah lama dianggap layak huni, stabil, dan kosmopolitan, Singapura kini berlomba-lomba untuk menjadi pusat global terkemuka bagi orang kaya,” tulis analis Julius Baer, menambahkan bahwa Singapura memiliki bandara yang ramai dan salah satu PDB per kapita tertinggi di dunia.
Kisaran Biaya Hidup di Singapura
Singapura saat ini memang menjadi tujuan para pengusaha untuk mendirikan kantor. Banyak faktor yang mendorong para pengusaha termasuk faktor lokasi yang strategis.
Perkembangan kantor yang pesat juga turut mendorong sektor pendidikan menjamur hebat di negara tersebut. Para pelajar dari belahan dunia khususnya Asia berbondong-bondong ke kota Singa tersebut untuk menuntut ilmu.
Tingginya peminat untuk memadati negara tersebut membuat harga sewa properti maupun kehidupan sehari-hari menjadi meningkat. Seperti yang juga diketahui bahwa negara tersebut bertumpu pada sektor jasa sebagai penopang ekonominya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.