Dalam keterangannya, Jokowi mengatakan bahwa Indonesia akan terus berkomitmen melanjutkan kerja sama pembangunan, terutama melalui penguatan kapasitas SDM.
“Sejak tahun 2006, terdapat 258 kegiatan kerja sama pembangunan antara Indonesia dan Timor-Leste. Indonesia berkomitmen terus melanjutkan kerja sama, terutama melalui penguatan kapasitas SDM,” jelasnya.
Memorandum Saling Pengertian Kerja Sama Teknik Perindustrian
Dijelaskan bahwa MoU ini merupakan pembaruan dari nota kesepahaman yang telah kedaluarsa pada bulan Mei 2019 lalu.
MoU ini akan mencakup beberapa hal di antaranya peningkatan SDM, saran kebijakan industri, pelatihan teknis, dan promosi produk domestik.
Memorandum Saling Pengertian Kerja Sama Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Sama seperti yang sebelumnya, MoU ini dibuat untuk menggantikan nota kesepahaman terdahulu yang telah berakhir pada 26 Januari 2021. MoU ini juga dibuat sebagai dasar kerja sama di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Disampaikan bahwa cakupan MoU ini antara lain konsultasi terkait kalibrasi peralatan meteorologi dan seismologi, pengembangan kapasitas SDM hingga pertukaran data.
Selain menekan empat MoU di atas, Indonesia dan Timor-Leste dalam kesempatan ini turut menyepakati satu joint statement. Isinya tentang kerja sama pembangunan kawasan ekonomi di wilayah perbatasan.
Di samping itu, Jokowi menyampaikan sempat menyinggung tentang Ketuaan ASEAN 2023, dan Timor-Leste yang secara prinsip sudah menjadi bagian ASEAN.
“Sesuai hasil KTT ASEAN di Phnom Penh, Timor-Leste secara prinsip telah diterima sebagai anggota ASEAN. Roadmap untuk keanggotaan penuh sedang dipersiapkan, dipimpin oleh Indonesia sebagai Ketua ASEAN saat ini,” tutup Jokowi.
Meski belum menjadi anggota secara penuh, tetapi Timor-Leste sudah mulai terlibat di dalam agenda kegiatan ASEAN. Termasuk pada awal Februari lalu, Timor-Leste ikut dalam pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN di Jakarta sebagai observer. (lth/fau)