Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Sudan Masih Berkecamuk, Warga Kelimpungan Cari Orang Hilang

Asap mengepul di atas bangunan setelah pemboman udara, selama bentrokan antara Pasukan Dukungan Cepat paramiliter dan tentara di Khartoum, Sudan. (Foto: Mohamed Nureldin Abdallah/Reuters)

Penangkapan Sewenang-wenang

Banyak orang telah hilang dari radar setelah ditahan oleh RSF, menurut Sara Hamdan, pendiri Inisiatif Orang Hilang di Sudan.

Hamdan menyebut beberapa keluarga mencari sanak saudara mereka usai RSF membebaskan sejumlah orang tersebut.

Ilustrasi kelompok paramiliter Rapid Support Forces (RSF) Sudan. (Foto: AFP)

Hamdan pun mengatakan, para tahanan tersebut dicurigai sebagai mata-mata tentara Sudan atau diculik agar barang-barang mereka dapat dicuri.

“RSF telah menangkap orang lain tanpa alasan yang jelas,” kata Hamdan.

“Mereka biasanya menyelidiki para tahanan untuk mengetahui apakah mereka bekerja sama dengan tentara,” imbuhnya.

“Sebagian besar tidak terluka, tetapi beberapa dipukuli jika mereka melawan penangkapan,” beber Hamdan.

Perwira Angkatan Darat mungkin menjadikan warga sipil sebagai sasaran dengan mengklaim bahwa orang-orang di lingkungan tertentu memberi mereka informasi, tetapi hal ini tidak dapat dibuktikan kebenarannya. 

Sementara satu bulan setelah perjuangan bersenjata yang kejam meletus di Sudan pada 15 April lalu, setidaknya 190 orang masih belum ditemukan di tengah pertempuran tanpa pandang bulu antara tentara Sudan dan RSF, menurut Inisiatif Orang Hilang, sebuah pemantau lokal.

Keluarga dan teman-teman yang hilang pun ketakutan bahwa orang yang mereka cintai telah ditahan atau bahkan dibunuh dalam baku tembak. 

Guna menemukan mereka, banyak yang memberikan detail kontak orang hilang tersebut atau bahkan memposting di Facebook.

Sejauh ini, hanya beberapa orang yang ditemukan masih hidup. (spm/ads)