Strategi Menggalakkan Imunisasi Rutin
Dalam upaya menggiatkan imunisasi campak rubella secara rutin kepada anak-anak di Indonesia, Kemenkes pun menyusun tiga strategi untuk memberikan perlindungan dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).
Strategi-strategi tersebut ialah :
Penambahan 3 jenis imunisasi rutin pada anak
Sebelumnya, jumlah vaksin yang diberikan sejumlah 11. Kini, dilakukan penambahan menjadi totalnya sebanyak 14 vaksin.
Adapun jenis vaksin yang ditambahkan adalah vaksin Rotavirus untuk anti diare dan vaksin PCV untuk anti pneumonia yang ditargetkan untuk anak.
Selain itu, ada juga vaksin HPV yang berfungsi untuk mencegah potensi kanker serviks saat anak menjadi dewasa. Vaksin ini diberikan kepada anak kelas 5 dan 6 SD.
Digitalisasi data imunisasi melalui Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK)
Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK) merupakan aplikasi pencatatan imunisasi secara digital yang telah disiapkan oleh Kemenkes. Aplikasi ini memudahkan dalam pencatatan sehingga tidak perlu ditulis secara manual di buku.
ASIK akan menginput keseluruhan data imunisasi anak, yang terintegrasi ke platform SatuSehat. Puskesmas dan Dinas Kesehatan pun akan menjadi target pemberian aplikasi ini agar semua data terkumpul menjadi satu dan utuh.
Imunisasi anak akan dilakukan melalui undangan di aplikasi
Melalui undangan di aplikasi, anak akan dapat melakukan imunisasi. Nantinya juga, Pemda dan tenaga kesehatan akan dapat mengetahui dan membedakan anak-anak yang sudah divaksin atau belum mendapatkan vaksin.
Lebih lanjut, Juru Bicara Kemenkes memberikan imbauan kepada para orang tua agar segera memberikan imunisasi kepada anaknya di fasilitas kesehatan terdekat.
Perlu dipahami, melakukan imunisasi tepat pada waktunya akan berpengaruh pada tingkat kekebalan tubuh terhadap PD3I sehingga dapat mencegah penyakit.
“Pemberian imunisasi terbukti melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya sehingga anak lebih sehat dan lebih produktif. Tak hanya itu, manfaat dari imunisasi juga jauh lebih besar dibandingkan dampak yang ditimbulkan di masa depan,” kata Syahril. (rnh/ads)