“Beberapa bukti instruksi pihak ketiga untuk terlibat dalam jenis UIG (pengumpulan informasi yang melanggar hukum) lainnya.” ujar pihak penerbit.
Dikatakan bahwa aktivitas tersebut “mewajibkan kompensasi” tetapi tidak menjelaskan apa bentuk kompensasi yang mungkin terjadi.
“MGN tanpa syarat meminta maaf atas semua kejadian UIG tersebut. Dan meyakinkan penggugat bahwa tindakan seperti itu tidak akan pernah terulang,” menurut dokumen pengadilan.
Perusahaan mengatakan permintaan maafnya bukanlah langkah taktis untuk mengurangi kerugian. Tetapi dilakukan “karena tindakan seperti itu seharusnya tidak pernah terjadi.”
Kasus tersebut, yang pertama dari tiga tuntutan hukum peretasan telepon sang duke yang akan diadili. Mengancam untuk melakukan sesuatu yang katanya sudah lama ditakuti keluarganya. Menempatkan seorang bangsawan sebagai saksi untuk membahas pengungkapan yang memalukan. (xin/zaa)