Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Taiwan Harus Angkat Kaki Usai Putus Hubungan Diplomatik dengan Honduras

Menteri Luar Negeri Honduras Eduardo Enrique Reina Garcia, kiri, dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang bersulang setelah terjalinnya hubungan diplomatik antara kedua negara. (Foto: Greg Baker/AP)

ANDALPOST.COM – Taiwan harus mengosongkan kedutaannya yang berada di Honduras dalam kurun waktu 30 hari.

Hal tersebut diungkap oleh seorang pejabat senior Honduras pada Senin (27/3/2023) usai Presiden Xiomara Castro memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan demi China.

Kedutaan Taipei di lingkungan Palmira yang rindang di Tegucigalpa selama bertahun-tahun menjadi salah satu pos luar negeri paling terkemuka di ibu kota Amerika Tengah. Serta kedutaan terbesar kedua negara tersebut.

Tujuan Membentuk Hubungan dengan China

Hubungan baru yang dibangun Honduras dengan China bertujuan untuk mendatangkan lebih banyak investasi dan pekerjaan dari raksasa Asia tersebut.

Wakil Menteri Luar Negeri Antonio Garcia mengeluarkan perintah tersebut di televisi lokal menyusul pengumuman pemerintah pada akhir pekan. Bahwa pihaknya telah membuka hubungan diplomatik formal dengan Beijing sekaligus mengakhiri hubungan selama puluhan tahun dengan Taiwan.

“30 hari lebih dari cukup waktu untuk berkemas dan pergi,” tegas Garcia.

Lebih lanjut, oposisi konservatif utama Castro mengumumkan akan kembali membuka diri ke China jika mendapatkan kembali kekuasaan.

Seperti diketahui, China selalu menganggap bahwa negara Taiwan merupakan bagian dari wilayahnya.

Sehingga, Beijing mengklaim Taiwan tidak memiliki hak untuk menjalin hubungan dengan negara lain.

Namun, Taiwan dengan tegas menolak klaim tersebut.

Mayoritas komunis China menuntut negara-negara yang memiliki hubungan dengan pihaknya harus mengambil langkah tegas mengenai hubungan dengan Taiwan.

Alhasil, Hondura mengakhiri hubungan diplomatik yang telah dibangun selama puluhan tahun dengan Taiwan

Pejabat Honduras menyebut perlunya misi diplomatik ke negeri tirai bambu tersebut.

“Kami harus pergi ke sana untuk menjajaki proyek-proyek besar yang dapat diberikan China kepada kami,” terang pejabat Honduras.

Bahkan, China diberi kesempatan untuk investasi senilai Rp150 triliun sebagai keuntungan bagi pekerja lokal.

Janji Manis Kepada Taiwan

Sementara itu, kementerian luar negeri juga mengumumkan bahwa mahasiswa Honduras dengan beasiswa di Taiwan akan dapat mentransfer studi mereka ke China.

Pada Sabtu (25/3/2023) malam, pihak kementerian mengakui China sebagai satu-satunya pemerintah sah. Mewakili seluruh China dan juga Taiwan merupakan wilayah kesatuan dengan negara tersebut.

Di sisi lain, putusnya hubungan diplomatik dengan Honduras membuat Taiwan hanya memiliki 13 sekutu formal.

Sebagian besar merupakan negara miskin dan berkembang di Amerika Tengah, Karibia, dan Pasifik.

Namun dalam sebuah pernyataan pada Senin (27/3/2023), Partai Nasional yang konservatif berjanji untuk menjalin kembali hubungan dengan Taiwan. Hal tersebut dengan balasan jika dapat merebut kembali kursi kepresidenan Honduras pada tahun 2026 mendatang.

“Kami akan melakukan hal yang mustahil untuk memulihkan hubungan dengan saudara dan saudari kami di Republik Taiwan,” terang partai tersebut.

Partai Nasional konservatif itu juga menjanjikan kesetiaan dengan Taiwan dalam konstitusi negara.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.