Tertitsky juga membandingkan Kim Ju Ae dengan putri mahkota atau calon pewaris kerajaan sang ayah.
Tetapi, Tertitskiy percaya bahwa Ju Ae belum diurapi sebagai penerus Kim.
“Meskipun reputasi Korea Utara untuk kerahasiaan hampir tidak berdasar, menyembunyikan kampanye suksesi besar-besaran hampir mustahil, bahkan di Pyongyang,” bebernya.
Kim tampaknya mempertimbangkan putrinya sebagai penerus masa depan, tetapi dia belum mengambil keputusan.
Mengungkap putrinya sekarang mungkin menjadi cara untuk menguji pendapat elit di Korut, sebuah negara yang keanggotaan Polit bironya hampir seluruhnya terdiri dari laki-laki.
Sementara Kim adalah seorang otokrat yang mengakar dan secara teoritis dapat menunjuk siapa pun sebagai penggantinya. Menurutnya masih ada risiko jika Kim memilih dengan buruk.
“Siapa pun yang dia tempatkan, mereka akan didukung dengan suara bulat. Tetapi jika kesuksesannya sangat tidak populer, rezim tersebut mungkin tidak akan bertahan. Dan saya kira itulah yang mungkin mengkhawatirkannya,” terangnya.
Badan mata-mata Korea Selatan, National Intelligence Service (NIS), melaporkan pada bulan Maret bahwa Ju Ae bersekolah di rumah dan dia menikmati menunggang kuda, bermain ski, dan berenang.
Layanan tersebut juga percaya bahwa Kim belum mengurapinya sebagai ahli waris lantaran usianya yang masih muda. (spm/fau)