Teknologi Terbaru di Jalan Tol, Bayar Nggak Perlu Berhenti

Teknologi Transaksi Non Tunai Nirsentuh atau MLFF diberlakukan pada 2023 di Indonesia. (Sumber: Good News from Indonesia)

ANDALPOST.COM – Teknologi Multi Lane Free Flow (MLFF) akan diberlakukan pada ruas-ruas jalan tol di Indonesia pada 2023. Transaksi Non Tunai Nirsentuh itu akan memudahkan para pengguna jalan tol, pasalnya transaksi dapat dilakukan tanpa harus berhenti.

Pengguna akan dimudahkan karena tidak perlu membuka kaca mobil lagi untuk melakukan transaksi. Nantinya, e-toll sudah tidak diperlukan untuk transaksi di jalan tol.

Sebelum diberlakukan pembayaran menggunakan kartu, transaksi dengan petugas di gerbang tol memakan waktu hingga 10 detik. Begitu transaksi via e-toll mulai diberlakukan pada 2017, waktu transaksi menjadi kian hemat, yakni hanya memerlukan 5 detik saja.

Bayar tol jadi tidak perlu berhenti dan buka kaca. (Sumber: Good News from Indonesia)

Agaknya, pemerintah hendak mempersingkat lagi waktu perjalanan para pengguna jalan tol dengan menerapkan MLFF. Perlu diketahui bahwa sistem MLFF merupakan skema yang diterapkan pada saat kendaraan sedang melaju. Nantinya, transaksi di pintu tol akan ditiadakan.

“Sistem ini menggunakan teknologi Sistem Satelit Navigasi Global (GNSS) yang memindahkan metode transaksi tol yang sebelumnya berbasis Chip menjadi pembayaran berbasis akun dan server,” tulis dalam akun resmi Twitter Badan Pengatur Jalan @pupr_bpjt, Senin (26/09/22).

Di akhir 2022 sistem MLFF sedang dalam tahap uji coba. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan satu lajur tanpa pintu gerbang (gantry tol) di sejumlah ruas, seperti Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) S, Tol Jagorawi, serta Jalan Tol Samarinda-Balikpapan.

Adapun ruas jalan tol lain telah disampaikan oleh Kementerian PUPR. Dalam akun resmi instagramnya @kemenpupr dijelaskan bahwa sistem MLFF ini akan terlebih dahulu diutamakan pada 40 ruas tol yang ada di pulau Jawa dan Bali.

Disamping itu, bagi jalan tol yang telah dijalani tahap uji coba MLFF, akan ada 1 gantry tol di masing-masing ruas. Sehingga masih menyisakan gerbang tol yang bisa menerima transaksi pembayaran menggunakan kartu.

“Saat ini kita tengah fokuskan tahap pengembangan aplikasi Cantas, finalisasi proses pemasangan gantry dan perangkat kamera sehingga semua tahapan bisa segera tuntas dan berjalan dengan baik sebelum diimplementasikan dan digunakan masyarakat secara bertahap pada bulan Desember 2022. Selanjutnya akhir tahun 2023 mendatang akan diimplementasikan secara keseluruhan di seluruh Jalan Tol di Indonesia,” kata Triono Junoasmono selaku Sekretaris BPJT di laman resmi BPJT.

Bila perilaku para pengguna tol sudah terbiasa dengan pembayaran non tunai, serta integrasi tarif antar ruas jalan tol sudah siap, maka nantinya pengguna tol tidak perlu menyiapkan kartu untuk transaksi pembayaran. Namun, mereka harus mengunduh aplikasi yang telah disiapkan BPTJ.

Kepala Badan Pengatur Jalan (BPTJ) Danang Parikesit menyatakan bahwa pelintas jalan tol dengan MLFF ini diwajibkan mengunduh aplikasi Cantas untuk melakukan proses pembayaran.

“Nantinya, saat teknologi MLFF mulai diimplementasikan, para oengendara cuma langsung mengunduh dan mendaftarkan data pribadi pada aplikasi bernama CANTAS di smartphone masing-masing yang telah terkoneksi dengan internet dan kemudian setelah kalkulasi tarif bisa langsung masuk tol deh. Semakin mudah tanpa antri di gerbang tol hanya 0 detik saja!” tulis akun @pupr_bptj pada Minggu (23/10/22).

Penggunaan Cantas digadang-gadang menjadi cara yang paling efektif bagi calon pengguna jalan tol. Pasalnya, saat keluar rumah calon pengguna tol sudah bisa langsung mengaktifkan aplikasi Cantas. Jadi, tidak perlu menunggu sampai berada di depan gerbang tol.

Pengguna hanya perlu melakukan registrasi kendaraan beserta data diri. Setelah itu, melakukan pilihan pembayaran pada aplikasi tersebut.

Namun, Andalpeeps juga perlu mengetahui cara lain untuk bisa melewati jalan tol dengan MLFF ini. Terdapat dua cara lain yang disarankan oleh Badan Pengatur Jalan Tol, simak selengkapnya di bawah ini.

1. E-OBU

Selain menggunakan aplikasi Cantas, cara kerja teknologi MLFF ini mengharuskan para pengguna jalan tol yang masuk mengaktifkan Electronic On-Board Unit.

“Setelah E-OBU aktif, GPS akan menentukan posisi pengguna berdasarkan satelit yang kemudian (melakukan) proses pencocokan peta pada pusat sistem,” jelas akun @pupr_bpjt.

Cara ini direkomendasikan bagi pengendara yang menggunakan satu mobil tetap dengan ponsel pribadi yang sudah terintegrasi dengan berbagai metode pembayaran elektronik.

2. Electronic Route Ticket

Kalian perlu membeli Electronic Route Ticket sekali pakai di situs resmi atau aplikasi MLFF. Dengan cara ini, para calon pengguna jalan tol harus memasukkan titik masuk dan keluar tol.

“Selain itu, pengendara juga dapat menggunakan perangkat Electronic Route Ticket dimana pengguna dapat memilih titik masuk dan keluar sesuai rute perjalanan sekali pakai,” tulis lebih lengkap akun tersebut.

Cara ini direkomendasikan bagi kaum yang jarang menggunakan jalan tol.

“Mudahnya lagi, saat mulai keluar rumah pengguna jalan tol sudah bisa langsung mengaktifkan aplikasi Cantas,” imbuhnya.

Adanya evolusi pembayaran tol ini akan menjadi sebuah kemajuan yang akan memberi manfaat untuk berbagai pihak. Pasalnya, berdasarkan data World Bank 2019 kemacetan di Indonesia memberikan kerugian bagi Indonesia sebesar USD 4 miliar atau setara Rp 56 Triliun.

Sedangkan, Data dari Roatex MLFF Feasibility study tahun 2020 menyatakan bahwa kerugian akibat antrian Gerbang Tol diperkirakan mencapai USD 300 atau setara Rp 4.4 Triliun per tahun.

(NFK/MIC)