Semua transaksi yang ada dalam proses tersebut terkunci rapi dan dienkripsi sehingga tidak dapat diubah hingga kapan pun. Hal tersebut disebut dengan Immutable.
Smart Contract
Selain itu, di dalam blockchain terdapat sebuah fitur bernama Smart Contract yang membuat semua hal di atas dapat terjadi. Fitur tersebut merupakan sebuah kode pemrograman yang bisa memverifikasi sebuah kontrak kerjasama dari berbagai pihak.
Fitur tersebutlah yang mengeksekusi semua kesepakatan tersebut secara otomatis tanpa salah dan tanpa intervensi manusia.
“Begitu smart contract sudah di implement, maka dia otomatis dan tidak bisa diubah (dan) nggak bisa dihentikan. (smart contract) ngikut dengan kontrak yang telah disepakati (di input) di awal,” jelas Dr Indrawan.
Contoh kasus dari implementasi dari smart contract adalah ketika seorang pengusaha yang kreatif memiliki ide usaha namun tidak memiliki dana modal.
Maka, seketika orang tersebut membuka tawaran investasi kepada pihak-pihak pemilik modal dengan perjanjian ketika bisnis tersebut telah mendapatkan keuntungan, pihak-pihak yang berinvestasi akan mendapatkan bagian sesuai dengan modal investasi yang diberikan.
Jika Anda Membutuhkan Modal
Dr Indrawan menyampaikan bahwa di zaman sekarang ketika membutuhkan modal, seseorang perlu berurusan dengan berbagai pihak.
Contohnya, seperti meminjam uang ke bank, mengurus legalitas dengan pengacara, dan membutuhkan pihak-pihak yang memverifikasi penggunaan dan pengalokasian dana.
“Itu semua bisa dihilangkan hanya dengan mengaplikasikan smart contract. Jadi, si pengusaha ini cukup menulis kode pemrograman yang menspesifikasi bahwa setiap ada orang yang mengirimkan dana nya ke “wallet” saya ini, ia nanti akan mendapatkan imbalan hasil sesuai dengan proporsi dari modal yang berhasil dikumpulkan. Secara otomatis setiap perusahaan itu untung (dana) langsung ke transfer secara otomatis (ke pihak-pihak yang telah terdata dalam smart contract pada sistem blockchain),” jelas Dr Indrawan.
Betapa andalnya teknologi blockchain ini sampai-sampai ketetapan yang telah terekam di dalam sistem tidak dapat diubah oleh sang pembuat smart contract itu sendiri. Hal tersebut tentunya menjaminkan keamanan bagi seluruh pihak yang terlibat.
Smart contract juga berlaku pada Blockchain based Crowdsourcing atau makna lainnya adalah sebuah perusahaan dengan beberapa developer.
Dalam kasus tersebut seseorang hanya perlu membuat smart contract sekali saja dalam platform blockchain yang menspesifikasi bahwa setiap developer akan mendapatkan bagian sesuai dengan kontribusinya.
Maka, ketika produk terjual laris dana akan tersebar ke masing-masing developer yang tercatat dalam sistem. Hal tersebut akan terus terjadi hingga nantinya tidak ada penjualan lagi.
Proses tersebut bahkan tidak perlu berhubungan dengan bank dan kantor hukum. Pasalnya, data dan dana apapun yang telah terekam dan tersimpan di dalam smart contract pada sistem blockchain akan terenkripsi dan terkunci dengan aman, sehingga tidak akan ada oknum yang dapat mengubah dan mengambilnya. (nfk/fau)