ANDALPOST.COM — Perkembangan mengejutkan dalam dinamika perdagangan Tiongkok terungkap melalui data bea cukai terbaru. Di mana menyoroti pertumbuhan impor yang tidak terduga di bulan Oktober.
Meskipun dunia menaruh perhatian pada antisipasi kebangkitan mesin ekspor Tiongkok, angka-angka baru ini mengejutkan para analis.
Menurut data bea cukai yang dirilis pada Selasa (7/11/2023), impor Tiongkok mengalami peningkatan yang tidak terduga. Di mana meningkat sebesar 3,0% di bulan Oktober, bertentangan dengan prediksi kontraksi sebesar 4,8%.
Pertumbuhan impor yang mengesankan ini telah mengakhiri penurunan angka impor selama 11 bulan berturut-turut. Serta menggarisbawahi potensi perubahan dalam lanskap perekonomian.
Di sisi lain, ekspor Tiongkok mengalami penurunan tajam, terkontraksi sebesar 6,4% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan ini terjadi lebih cepat dibandingkan dengan penurunan sebesar 6,2% pada bulan September. Di mana menunjukkan adanya tantangan lebih lanjut bagi sektor ekspor negara ini.
Tanggapan Para Ekonom
Pakar ekonomi berpendapat bahwa lonjakan impor mungkin disebabkan oleh peningkatan permintaan domestik, khususnya kebutuhan untuk mengisi kembali stok.
Ketika Tiongkok terus bergulat dengan dampak pandemi Covid-19 dan gangguan rantai pasokan, permintaan bahan mentah dan barang setengah jadi meningkat.
“Data ekspor yang buruk mungkin berdampak buruk pada kepercayaan pasar karena kami memperkirakan rantai pasokan ekspor akan pulih,” ungkap Zhao Hao, seorang ekonom di Guotai Junan International.
“Peningkatan impor yang signifikan mungkin berasal dari meningkatnya permintaan domestik, khususnya permintaan untuk mengisi kembali stok,” tambahnya.
Hal ini dapat dilihat sebagai tanda positif pemulihan dan konsumsi domestik.
Namun, penurunan ekspor yang terjadi secara bersamaan telah menimbulkan kekhawatiran mengenai ketahanan sektor ekspor Tiongkok. Juga kemampuannya untuk mendapatkan kembali kepercayaan pasar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.