Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tidak Hanya di Jepang, Tanda Resesi Seks juga Muncul di Eropa

Tidak Hanya di Jepang, Tanda Resesi Seks Juga Muncul di Eropa 1
Ilustrasi sepasang suami istri saling berbalik badan di ranjang. (The Andal Post/Aini)

Selain itu, Pemerintah Italia pada pekan lalu baru saja mengesahkan paket tenaga kerja yang mencakup pengabaian pajak tahun ini atas tunjangan bagi karyawan dengan anak-anak. Hingga maksimum 3.000 euro (48 juta rupiah) per pekerja.

Valditara memperingatkan penurunan itu juga akibat para penduduk usia produktif pergi meninggalkan negara itu untuk mencari pekerjaan yang lebih baik di luar negeri.

Resesi Seks jadi Ancaman Dunia

Resesi seks merupakan istilah yang pertama kali digunakan peneliti Kate Julian untuk merujuk kepada berkurangnya jumlah orang yang aktif berhubungan seksual di Amerika Serikat. 

Dalam tulisannya di The Atlantic pada 2018, Kate menyebut banyak remaja dan dewasa muda di Negeri Paman Sam yang melakukan seks lebih sedikit ketimbang generasi sebelumnya.

Berkembangnya isu tersebut tak lepas dari momok serupa yang menghantui berbagai negara Asia lainnya. Seperti China, Jepang, Korea Selatan, Singapura, hingga Thailand. 

Namun, pada 2021 lalu Indonesia juga sempat dikabarkan sedang dibayang-bayangi resesi seks. 

Di Indonesia, isu resesi seks ini salah satunya muncul karena jumlah pernikahan di Indonesia yang cenderung mengalami tren menurun. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ada 1,74 juta pernikahan di Indonesia pada 2021. 

Jumlah itu sudah merosot hingga 25% dibandingkan satu dekade sebelumnya yang sebanyak 2,32 juta pernikahan. Melihat trennya, penurunan jumlah pernikahan paling tajam terjadi ketika pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada 2020-2021. (azi/ads)