ANDALPOST.COM – Muhammad Rafdi Marajabessy, putra pejabat dari Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Maluku Utara menjadi sorotan masyarakat. Lantaran alih-alih hidup foya-foya dengan memakai fasilitas dari orang tuanya, ia memilih menjadi kuli bangunan.
Sebagaimana demikian, profesi tersebut sangat jauh berbeda dari sang ayah yang bekerja sebagai pejabat daerah.
Menurut Rafdi, sang ayahnya yaitu Muhammad Sinen, selalu berpesan “pejabat ini kan milik orang banyak, wakil walikota itu ayah, bukan kalian, jadi kalian harus (ikuti) contoh kayak ayah di masa lalu. Hidup itu butuh kerja keras untuk bisa sukses.”
Oleh karena itu, sang anaknya Rafdi selalu memegang nasehat dari ayahnya, karena jabatan yang dipegang ayahnya hanyalah sementara dan tidak akan selamanya.
Rafdi mengaku bahwa menjadi kuli bangunan adalah pilihan dia sendiri dan bukan paksaan dari orang tuanya. Ia tidak hendak menggunakan jabatan sang ayah untuk bekerja di lingkup pemerintah atau non-pemerintah lainnya.
Kisah Hidup Rafdi sebagai Anak Pejabat
Rafdi merupakan putra dari ayahnya bernama Muhammad Sinen, dan ibunya bernama Rahmawati Muhammad. Rafdi merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Dilansir dari tribunnews.com, anak pertama dari wakil walikota Tidore saat ini bekerja sebagai pegawai honorer di rumah sakit di Tidore, sedangkan anak keduanya baru saja menyelesaikan kuliah S1 dan berencana melanjutkan ke jenjang S2.
Lanjut, anak keempat masih kuliah, sedangkan yang kelima duduk di bangku sekolah dasar. Sementara, Rafdi sendiri hanya lulusan SMA, sejak 2017 lalu.
Sejak Sekolah Menengah Pertama, Rafdi mengaku telah mandiri tanpa bergantung pada orang tua. Saat duduk di SMA pun, ia justru memilih menjadi kuli bangunan.
Atas pilihanya tersebut, Rafdi dicemooh banyak orang, karena banyaknya orang yang menghubungkannya dengan profesi sang ayah sebagai wakil walikota Tidore.
Rafdi sendiri merespon cemoohan orang dengan mengatakan, “Saya katakan sama mereka bahwa ayah itu, sebelum menjadi wakil wali kota, dia memulainya dari bawah dan saya ingin seperti ayah.”
Dari lulus SMA, Rafdi sempat mendapat tawaran sang ayah untuk melanjutkan pendidikan, namun hal itu sengaja ditolak Rafdi, lantaran ia ingin menjalani hidupnya secara sederhana.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.