Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Tidak Suka Menjadi Runner-Up, Mourinho Berikan Medalinya ke Penonton

Jose Mourinho saat melepaskan medali dari lehernya Sumber: Sports Illustrated

ANDALPOST.COM — Partai final antara Sevilla FC dan AS Roma mengharuskan AS Roma mengakui keunggulan dari Sevilla di babak adu penalti. AS Roma kalah telak dengan agregat 4-1 di babak paling akhir tersebut. 

Kekalahan AS Roma tersebut sekaligus mencatatkan rekor buruk bagi pelatih AS Roma yaitu Jose Mourinho. Pelatih yang dikenal dengan keahliannya menangani tim-tim besar di Eropa harus mengakui bahwa anak didiknya belum beruntung di final kali ini. 

Kejadian menarik sesaat selepas Jose Mourinho menerima medali sebagai tanda penghargaan keberhasilan AS Roma menduduki peringkat kedua. Pelatih AS Roma Jose Mourinho kedapatan membuang medali ‘perak’ Liga Europa.

Jose Mourinho terlihat melemparkan medali yang diterimanya kepada penonton yang berada di tribun. Medali perak itu berhasil diraih oleh salah seorang remaja. 

Bocah itu bahkan berpose dengan medali yang diberikan Mourinho. Sementara pelatih 60 tahun tersebut tetap berjalan menuju lorong kamar ganti.

Kegagalan Jose Mourinho dalam final Liga Eropa tersebut sangat membuat dirinya terpukul. Bagaimana tidak? ia dikenal sebagai pelatih yang belum pernah meraih kegagalan di partai final. 

Rekor Baik Jose Mourinho

Pelatih bernama lengkap Jose Mario dos Santos Felix Mourinho ini lahir pada 26 Januari 1963 di Portugal. Ia lahir memang dari keluarga pesepakbola, ayahnya merupakan seorang penjaga gawang kenamaan. 

Meski lahir dari keluarga pesepakbola, pelatih yang akrab disapa Mou ini tidak lantas menerjunkan diri ke dunia sepak bola. Mou sempat diarahkan oleh sang ibu ke dunia bisnis namun tidak berhasil. 

Di bangku kuliah, Mou memilih untuk masuk di salah satu Universitas Teknik yang terletak di Lisbon. 

Di sanalah Mou baru menjajaki dunia pendidikan olahraga. Ia keluar dari universitas tersebut dengan gelar Sarjana Olahraga

Mulai saat itu Mou kemudian fokus bekerja sebagai pengajar, pelatih fitness, melatih tim junior dan menjadi penerjemah untuk Bobby Robson di klub Sporting Lisbon. 

Ia kemudian menjadi asisten pelatih ketika mengikuti Robson pindah ke Porto dan Barcelona. Di Barca, ia juga sempat menjadi asisten Louis van Gaal.

Sedangkan karir Mou baru mulai naik saat ia melatih di Benfica pada tahun 2000 silam. Yang mulanya ia hanya menjadi staff pelatih akhirnya berhasil menggeser Octavio Machado yang saat itu menjadi pelatih utama untuk Benfica. 

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.