ANDALPOST.COM — TikTok membuat langkah strategis untuk menghidupkan kembali bisnis belanja online-nya di Indonesia melalui investasi senilai $ 1,5 miliar (Rp 23 Triliun), dalam usaha patungan dengan GoTo, platform e-commerce terbesar di Indonesia.
Keputusan tersebut mengikuti larangan Indonesia untuk berbelanja online melalui platform media sosial pada bulan Oktober.
Di mana bertujuan untuk melindungi pedagang kecil dan data pengguna, mendorong TikTok untuk menutup layanan e-commerce nya, TikTok Shop.
Indonesia dengan 125 juta pengguna, diketahui berdiri sebagai pasar global terbesar kedua TikTok, hanya tertinggal di belakang Amerika Serikat.
Lalu, sebagai bagian dari kesepakatan, TikTok akan mengakuisisi 75,01% saham di Tokopedia GoTo. Juga akan mengintegrasikan bisnis TikTok Shop Indonesia ke dalam entitas Tokopedia yang diperluas.
Fitur belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dikelola oleh tim Tokopedia. Sementara GoTo akan mempertahankan 25% saham dalam bisnis gabungan dan terus menjadi mitra ekosistem untuk Tokopedia.
Pendanaan tambahan TikTok, yang berjumlah $ 1,5 miliar, tidak akan berdampak pada sisa saham GoTo. Lalu akan disuntikkan ke Tokopedia secara bertahap dari waktu ke waktu untuk mendukung kebutuhan bisnis di masa depan.
Suntikan Dana Besar dari TikTok
Transaksi ini dijadwalkan selesai pada kuartal pertama tahun 2024, menandai langkah signifikan bagi TikTok dalam upayanya untuk memasuki kembali pasar e-commerce Indonesia.
Proyeksi menunjukkan bahwa industri e-commerce Indonesia siap untuk berkembang dari $ 62 miliar menjadi sekitar $ 160 miliar pada tahun 2030.
Sebagaimana diuraikan dalam laporan oleh Google, investor negara Singapura Temasek Holdings, dan konsultan Bain &; Co.
Usaha patungan ini diharapkan dapat mengintensifkan persaingan dalam lanskap e-commerce Indonesia. Di mana pada akhirnya menguntungkan konsumen dengan memberi mereka pilihan yang lebih luas.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.