Kekhawatiran UE terutama berkisar pada potensi penggunaan platform media sosial sebagai alat rekrutmen dan media untuk menyebarkan ideologi ekstremis.
Penyebaran konten semacam itu dapat menimbulkan konsekuensi yang luas, karena dapat meradikalisasi individu atau memicu kekerasan.
Perusahaan media sosial, termasuk TikTok, berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mencapai keseimbangan antara menjunjung kebebasan berekspresi dan melindungi pengguna dari konten berbahaya.
Tantangannya terletak pada penerapan kebijakan moderasi konten yang efektif dengan tetap menghormati hak kebebasan berpendapat pengguna.
Ketika TikTok menghadapi pengawasan yang semakin ketat, TikTok bergabung dengan ‘X’ dan Meta dalam daftar perusahaan teknologi besar di Uni Eropa yang sedang diawasi.
Perkembangan moderasi konten dan langkah-langkah regulasi mencerminkan tantangan era digital yang kompleks dan beragam.
Perusahaan teknologi berada di bawah tekanan yang semakin besar untuk mengadopsi kebijakan moderasi konten yang lebih kuat. Guna mempertahankan basis pengguna global mereka dan mematuhi peraturan internasional.
Dalam beberapa minggu ke depan, TikTok, seperti rekan-rekannya di bidang teknologi, kemungkinan akan bekerja sama dengan otoritas UE untuk mengatasi permasalahan ini.
Hasil dari kolaborasi ini dapat membentuk masa depan moderasi konten dan keamanan online di dunia digital. Di mana dapat memiliki implikasi besar bagi pengguna dan industri teknologi yang lebih luas. (paa/ads)