Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

TikTok Shop Makin Ramai, E-Commerce Lain Terancam

TikTok Shop Makin Ramai, E-Commerce Lain Terancam
Ilustrasi TikTok Shop. (The Andal Post/Aini)

Respon positif terkait TikTok Shop di Asia Tenggara membuat TikTok menargetkan pencapaian sebesar US$ 12 miliar pada 2023 untuk wilayah ini, dikutip dari CNBC International, Jumat (26/5/2023).

Saat ini, Shopee memang masih mendominasi dengan total GMV US$ 73,5 miliar pada 2022. Sementara itu, Lazada meraup GMV US$ 21 miliar.

Kendati demikian, pertumbuhan tajam TikTok Shop tak bisa dianggap remeh. Apalagi, TikTok Shop punya keunikan yang tak dimiliki Shopee dan Lazada sebagai pemain e-commerce dominan di Asia Tenggara.

Keunggulan TikTok Shop dibanding E-Commerce Lain

Masyarakat beberapa waktu belakang mulai beralih ke TikTok Shop bukan tanpa alasan. 

TikTok yang mulanya adalah sosial media dan pada akhirnya menghadirkan fitur ‘shop’ membuat pengguna begitu dimanjakan. Sebab jika ingin membeli sesuatu tidak perlu melihat review di platform lain. 

Di TikTok pun disediakan fitur ‘sematkan’ dalam video. Sehingga, pengguna lebih mudah teracuni saat melihat di video dan bisa langsung melakukan proses pembayaran. 

Bentuk dari fitur video yang dilengkapi produk yang disematkan 
Sumber: TikTok Shop

Intinya, TikTok Shop memiliki fitur yang mungkin sulit untuk disaingi oleh platform-platform lain. 

Jika berbicara tentang masyarakat Indonesia, masyarakat Indonesia saat ini mulai melakukan banyak transaksi di TikTok Shop. 

Jumlah pengguna TikTok di Indonesia sebesar 113 juta. Menurut juru bicara TikTok Shop, pertumbuhan fitur belanja itu tumbuh signifikan sejak pertama kali diluncurkan.

Sementara survei dari firma riset Cube Asia melaporkan bahwa pengeluaran pengguna di TikTok Shop membuat mereka mengurangi pengeluaran di Shopee dan Lazada. (paa/ads)