Tak hanya itu, masih di hari yang sama, sekitar 120 orang dari Penyelamat Langit Biru China juga tiba di Turki.
Mereka membawa serta sistem penyelamatan gempa dan alarm.
Sistem itu dikembangkan oleh Institute of Care-Life yang berbasis di Chengdu, China Earthquake Administration, dan laboratorium lainnya.
Alat andal tersebut dapat secara otomatis terhubung ke interfon pekerja penyelamat sebelum gelombang sekunder yang merusak tiba dan memperingatkan mereka untuk pergi.
China mengatakan ini adalah pertama kalinya sistem itu digunakan dalam penanggulangan bencana di luar negeri.
Pasalnya, gempa susulan di Turki masih terjadi meski tidak menimbulkan guncangan hebat seperti gempa utama.
Selain itu, otoritas China juga mengantisipasi kendala cuaca di tengah proses penyelamatan karena suhu beku dan badai salju tengah melanda Turki.
Tak hanya tim penyelamat, China juga mengumumkan memberikan bantuan darurat sebesar Rp89 miliar.
Termasuk, bahan penyelamatan yang sangat dibutuhkan.
Tak hanya itu, China juga menggelontorkan dana senilai Rp66 miliar ke Suriah.
Termasuk, Rp30 miliar dalam bentuk bantuan tunai dan pasokan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.