ANDALPOST.COM – Istilah ‘Burnout’ pastinya sudah tak asing lagi di kalangan pelajar. Terutama bagi mahasiswa yang sedang menjalankan kegiatan perkuliahan sehingga menjadi rentan untuk mengalami stress.
Mahasiswa yang rentan mengalami stress, misalnya saat masa ujian mata kuliah, masalah keluarga, dan tak jarang mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan skripsi.
“Stress terjadi karena adanya kesenjangan antara kondisi lo, skill, atau ilmu lo terhadap ekspektasi dari hasil akhir, gap tersebut yang menghasilkan stress” sebut Riqman dalam akun tiktoknya @riqmann.
Kewajiban sebagai mahasiswa misalnya mengerjakan tugas, projek kelompok, dan belajar pada saat ujian untuk mendapatkan hasil yang bagus. Sehingga banyak mahasiswa yang menerapkan standar tinggi untuk mewujudkan ekspektasinya.
Ekspektasi inilah yang menyebabkan mahasiswa menjadi terlalu perfeksionis karena terus meluangkan waktunya untuk belajar tanpa henti. Hingga akhirnya lama-kelamaan menimbulkan stress akibat belajar tanpa henti.
Agar tidak mengalami stress yang berlebih, mahasiswa perlu menerapkan hal-hal yang dapat menyeimbangkan kehidupan perkuliahan dan diri sendiri.Oleh karena itu, berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi stress belajar:
Biasakan untuk Memiliki Time-Management yang Baik
Salah satu tips untuk mencegah stress adalah dengan mengatur time-managament yang baik, misalnya dengan membuat skala prioritas agar kegiatan menjadi lebih teratur.
Mahasiswa harus bisa membagi waktu antara kehidupan perkuliahan dan personal agar bisa mendapatkan hasil akhir yang baik, namun juga tidak lupa akan kesehatan diri sendiri.
Jangan Memaksakan Diri, Istirahat apabila Merasa Lelah
Bersikap terlalu perfeksionis lama-kelamaan membuat mahasiswa menjadi stress karena tubuh yang lelah apabila dipaksakan bisa menimbulkan berbagai penyakit.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.