Selain Budiman, sejumlah aktivis dan korban penculikan 1998 lainnya juga menyampaikan pandangan mereka dalam pertemuan tersebut. Mereka berharap Prabowo akan menjadi presiden yang berpihak pada HAM.
“Kami berharap Pak Prabowo akan menjadi presiden yang berpihak pada HAM,” kata Andi Arief, salah satu aktivis 98 yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Andi mengatakan bahwa Prabowo memiliki pengalaman dan kapasitas untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM.
Ia juga yakin bahwa Prabowo akan mampu mewujudkan Indonesia yang bermartabat dan menjunjung tinggi HAM.
“Pak Prabowo memiliki pengalaman dan kapasitas untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM. Saya yakin bahwa Pak Prabowo akan mampu mewujudkan Indonesia yang bermartabat dan menjunjung tinggi HAM,” kata Andi.
Masih dalam kesempatan yang sama, mantan komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai mengatakan, berdasarkan kesimpulan penyelidikan Komnas HAM hingga hari ini, nama Prabowo tidak tercantum sebagai pelanggar HAM.
Pigai mengaku telah mengungkapkan hal ini sejak pekan lalu, dan tidak ada yang protes.
“Itu artinya bahwa nama Prabowo tidak ada (sebagai pelanggar HAM). Berarti baik Prabowo, Ganjar maupun juga Anies sama-sama clear dan bersih,” kata Pigai.
Seperti diketahui, Prabowo kerap dikritik terkait dengan isu HAM. Ia pernah menjadi Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) pada masa Orde Baru.
Pada masa itu, terjadi sejumlah pelanggaran HAM, termasuk penculikan dan pembunuhan terhadap aktivis. (pam/ads)