Kerjasama dengan KPBU
Tol Cisumdawi sendiri terdiri dari 6 seksi dengan melibatkan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang memakan biaya konstruksi sebesar 5,5 triliun rupiah. Seksi 1 dan Seksi 2 dikerjakan oleh Pemerintah dan Seksi 3-6 dikerjakan oleh Badan Usaha Jalan Tol PT CKJT.
Brawijaya selaku Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta-Jawa Barat mengomentari hal ini. Ia mengatakan bahwa pembangunan Seksi 5A (Desa Cipamekar, Kecamatan Conggeang, Kabupaten Sumedang) melibatkan teknologi khusus yaitu geofoam EPS.
Geofoam EPS merupakan suatu material berbentuk balok yang berbobot ringan untuk menangani lapisan tanah yang labil.
“Pada Seksi 5A ini, terdapat bagian tanah lebih dan berair sehingga tidak bisa ditangani dengan urugan atau konstruksi biasa. Ini yang pertama dikerjakan dengan skala massal dengan volume hampir 40 ribu m3. Timbunan ringan ini akan mengurangi risiko lonsgor,” jelas Brawijaya. (rge/zaa)