Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Topan Ilsa: 11 Nelayan Terselamatkan, Bertahan Hidup 6 Hari Tanpa Makanan

Salah satu dari dua perahu nelayan terdampar di Pulau Bedwell. Sumber: AMSA

ANDALPOST.COM – Sebelas nelayan Indonesia berhasil diselamatkan pada Senin (17/4/2023) setelah bertahan selama enam hari tanpa makanan atau air di sebuah pulau kecil di lepas pantai Australia.

Dua kapal nelayan hancur minggu lalu oleh Topan Tropis Ilsa. Salah satu badai terkuat yang melanda Australia Barat dalam lebih dari satu dekade, kata Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA).

Kapal pertama yang terdiri dari 11 awak berenang ke pantai di Pulau Bedwell yang terpencil, hamparan pasir di Rowley Shoals, sekitar 300 kilometer di sebelah barat Broome di pesisir barat laut Australia.

Daerah ini terkenal dengan pemancingan laut dalam.

Orang-orang yang putus asa itu selamat tanpa makanan atau air selama hampir seminggu sebelum ditemukan oleh pesawat Australian Border Force (ABF). Selama misi pengawasan yang direncanakan, kata AMSA, mendorong pengiriman helikopter penyelamat.

Sementara itu, “Kapal kedua dengan 9 awak tenggelam dalam kondisi cuaca ekstrem. Satu orang yang selamat dari kapal tersebut menghabiskan 30 jam di dalam air sebelum juga terdampar di Pulau Bedwell. Di mana mereka semua tinggal selama enam hari tanpa makanan dan air sebelum diselamatkan,” tulis pernyataan AMSA.

Kapal Kedua 

Kapal kedua, diyakini membawa sedikitnya 10 orang lainnya, tenggelam dalam badai dahsyat itu, kata AMSA.

Para nelayan dibawa ke daratan di mana mereka diberi perawatan medis.

Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan mereka diterbangkan ke tempat aman pada hari itu dari Pulau Bedwell. Sekitar 330 km (205 mil) barat kota Broome di Australia Barat.

Warga negara Indonesia yang selamat terlihat setelah terdampar di Bedwell Island, bagian dari Rowley Shoals. Sumber: ABC

Mereka “semua dilaporkan dalam keadaan sehat meskipun mengalami cobaan”, kata juru bicara Pasukan Perbatasan. Seperti dikutip ABC, menambahkan bahwa pemerintah sekarang bekerja untuk “memulangkan kelompok itu secepat mungkin”.

Fakta bahwa para nelayan bertahan begitu lama adalah “luar biasa”, menurut pakar pencarian dan penyelamatan PHI Aviation, Gordon Watt.

“Ketakutan yang tak terbayangkan dan tak terbayangkan yang saya bayangkan. Adalah apa yang akan mereka alami,” katanya pada hari Rabu (19/4/2023).

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.