ANDALPOST.COM — Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyerahkan diri ke pihak berwenang di negara bagian Georgia, Kamis (24/8/2023).
Ia menyerahkan diri karena menghadapi tuntutan pidana terkait upaya pembatalan pemilu tahun 2020 lalu.
Pemimpin Partai Republik itu terbang dari kediamannya di Bedminster, New Jersey, untuk hadir di penjara Fulton County pada Kamis sore. Kurang dari sehari sebelum batas waktu penyerahannya.
Begitu masuk, Trump langsung mendapat kartu kuning, sebuah proses yang mengharuskan sang mantan presiden untuk mengambil foto.
Prosesnya memakan waktu kurang lebih 20 menit. Setelah itu, mantan presiden AS itu dengan cepat menghilang ke dalam iring-iringan mobil yang menunggu di luar penjara.
Saat meninggalkan bandara di Atlanta, Georgia, Trump mengeluarkan pernyataan singkat kepada wartawan. Ia menyangkal melakukan kesalahan dan menegaskan kembali bahwa ia memiliki hak untuk menantang kekalahannya dalam pemilu 2020.
“Kami mempunyai hak untuk menentang pemilu yang kami anggap tidak jujur,” kata Trump.
Ia juga membalikkan tuduhan campur tangan pemilu terhadap jaksa penuntut.
Trump juga menuduh mereka berupaya menggagalkan pencalonannya sebagai presiden pada tahun 2024.
“Apa yang mereka lakukan adalah campur tangan pemilu. Mereka mencoba mengganggu pemilu,” imbuhnya.
Trump hanyalah satu dari 19 orang yang didakwa dalam kasus pemilu Georgia.
Ia dan terdakwa lainnya dituduh melakukan upaya kriminal untuk menutupi kekalahannya dalam pemilihan presiden tahun 2020.
Mantan Presiden AS itu kemudian diyakini menjadi terdakwa ke-12 yang menyerahkan diri kepada pihak berwenang.
Ke-19 terdakwa menghadapi tenggat waktu hingga Jumat (25/8/2023) siang waktu setempat (16:00 GMT) untuk menyerahkan diri.
Sementara sejak Selasa (22/8/2023), sekutu penting Trump telah masuk ke penjara Fulton County. Termasuk mantan Wali Kota New York Rudy Giuliani dan pengacara Sidney. Powell.
Muncul Perdebatan
Menjelang penjadwalan ulang pada hari Kamis, pengacara Trump berdebat dengan jaksa Georgia mengenai kapan persidangan harus dimulai.
Salah satu terdakwa Trump, pengacara Ken Chesebro, mengajukan mosi pada hari sebelumnya untuk meminta tanggal dimulainya pemilu pada 23 Oktober. Sebuah permintaan yang dikabulkan oleh hakim Georgia.
Fani Willis, jaksa wilayah Fulton County yang mengadili kasus tersebut, mengikuti keputusan itu.
Ia sebelumnya menyarankan untuk memulai uji coba pada Maret 2024. Tetapi, tim hukum Donald Trump menolaknya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.