Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Ukraina Jatuhkan Rudal Hipersonik Rusia dengan Sistem Pertahanan AS

Ilustrasi sistem pertahanan Patriot AS. (Foto: REUTERS/Radovan Stoklasa/File Photo)

Serangan Balas Dendam

Serangan udara pada Kamis (4/5) terjadi hanya selang sehari setelah Rusia menuduh Ukraina gagal membunuh Putin dalam serangan drone.

Alhasil, Rusia menegaskan akan membalas serangan tersebut.

Ilustrasi serangan Rusia ke Ukraina. (Foto: via REUTERS/STATE BORDER GUADR SERVICE)

Selain itu, Moskow juga menuduh Washington terlibat dalam serangan itu. Namun, baik AS maupun Ukraina menyangkal tuduhan tersebut.

Di sisi lain, Ukraina menerima pengiriman rudal Patriot pertamanya pada akhir April. Meski begitu, belum diketahui berapa banyak rudal itu dikirim. 

Tapi rudal Patriot tersebut disediakan oleh AS, Belanda, dan Jerman.

Jerman dan AS telah mengakui mengirimkan setidaknya satu sistem. Sedangkan Belanda mengungkapkan telah menyediakan dua, meskipun tidak jelas berapa banyak yang saat ini beroperasi.

Pasukan Ukraina telah menerima pelatihan ekstensif yang diperlukan guna menemukan target dengan lebih efisien.

Selain itu, pasukan Ukraina juga diharapkan mampu mengunci target dengan radar.

Setiap rudal Patriot membutuhkan hingga 90 personel untuk mengoperasikan dan memelihara.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan, ia pertama kali meminta sistem Patriot ketika mengunjungi AS pada Agustus 2021 lalu.

Hanya selang beberapa bulan sebelum invasi skala penuh Rusia tetapi tujuh tahun setelah Moskow secara ilegal mencaplok semenanjung Krimea Ukraina.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.