Peserta BPJS juga akan mendapatkan pelayanan obat rutin sesuai ketentuan melalui Program Rujuk Balik.
Hingga Desember 2022, peserta JK yang sudah mengikuti Prolanis untuk penyakit hipertensi ada sebanyak 609.166, kemudian untuk peserta Prolanis diabetes sebanyak 392.768.
Dalam Pronalis, FKTP dan peserta diharapkan dapat bekerja sama dalam mengelola penatalaksanaan kesehatan yang baik. Sehingga dapat menghasilkan kualitas hidup yang optimal meski memiliki penyakit hipertensi.
Sayangnya, sejauh ini upaya preventif yang dilakukan sekarang masih belum optimal. Dari target 95 juta populasi di atas usia 15 tahun, capaian deteksi dini baru sampai 25,6%.
Apresiasi Diberikan kepada BPJS Kesehatan
Berdasarkan upaya yang telah dilakukan oleh BPJS akan pemilik penyakit hipertensi. Kemenkes memberikan apresiasi dalam pengelolaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dimana pembiayaan pelayanan kesehatan di FKTP yang saat ini mencapai 17%.
Melalui pembiayaan ini, SKTP dapat memenuhi SPM terhadap pelayanan hipertensi dengan memaksimalkan program deteksi dini.
Hingga mendorong penderita hipertensi untuk memanfaatkan Prolanis dan Program Rujuk Balik, dengan harapan kondisi penyakit dapat lebih terkendali. (ala/zaa)