ANDALPOST.COM — Dalam perkembangan yang krusial, Qatar dan Mesir, yang bertindak sebagai mediator utama dalam konflik Israel-Hamas, berhasil menjadi perantara kesepakatan untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari lagi.
Perpanjangan tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.
Amerika Serikat, Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan Uni Eropa telah menganjurkan perpanjangan perjanjian ini, dengan menekankan pentingnya mencegah terulangnya kembali permusuhan.
Poin-poin penting dari kesepakatan tersebut mencakup perpanjangan gencatan senjata selama 48 jam, mempertahankan kondisi yang sama seperti gencatan senjata awal.
Sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Hamas berkomitmen untuk membebaskan 20 sandera selama perpanjangan dua hari tersebut. Dengan upaya berkelanjutan untuk memperpanjang jeda tersebut.
“Kesepakatan telah dicapai dengan saudara-saudara di Qatar dan Mesir untuk memperpanjang gencatan senjata kemanusiaan sementara selama dua hari lagi, dengan ketentuan yang sama seperti gencatan senjata sebelumnya,” kata seorang pejabat Hamas melalui panggilan telepon.
Menurut laporan, Hamas diketahui menginginkan perpanjangan empat hari sementara Israel menginginkan perpanjangan hari demi hari.
Perpecahan dalam organisasi militan telah mempersulit pembicaraan, begitu pula kesulitan berkomunikasi dengan para pemimpin di Gaza.
Laporan lain menyatakan bahwa organisasi Islam militan tersebut mungkin siap untuk merundingkan pembebasan beberapa personel militer yang ditangkap bulan lalu.
Sementara masa depan para sandera ini belum pernah dibicarakan.
Sebelumnya, seorang pejabat Israel menegaskan kembali posisi Israel bahwa mereka akan menyetujui satu hari gencatan senjata tambahan untuk pembebasan setiap kelompok yang terdiri dari 10 sandera.
Sebagai imbalannya, jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan setiap kali akan mencapai tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina. Batasannya adalah lima hari, pejabat itu menambahkan.
Gencatan Senjata
Dalam perjanjian gencatan senjata awal, Israel setuju untuk menahan diri dari membombardir Gaza selama empat hari. Juga membebaskan tiga tahanan keamanan Palestina untuk masing-masing dari 50 sandera yang dibebaskan dari Gaza.
Israel telah menyatakan keterbukaan untuk memperpanjang masa tenang, dengan menetapkan bahwa setidaknya 10 sandera harus dibebaskan setiap hari.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.