Urgensi Petani Pangan di Indonesia
Melihat urgensinya petani dalam menyelamatkan negeri tentu membuat Legislator itu khawatir.
Bagaimana tidak? Rata-rata usia petani dalam negeri hampir kategori lansia. Rata-rata paling muda diangka 35 tahun.
Bisa dikatakan jika generasi muda kurang tertarik dengan posisi strategis menjadi petani ini.
“Generasi muda kurang tertarik. Ini ada sebabnya, yaitu pendapatan petani relatif kecil dibandingkan dengan profesi lain,” katanya.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada anak muda untuk turut serta terlibat membangun negeri dengan menjadi petani.
Gobel menjanjikan bahwa akan membantu mengatasi masalah para petani. Salah satunya menyediakan pupuk murah untuk meningkatkan kualitas panen.
“Saya sudah melakukan uji coba di Gorontalo dengan menggunakan pupuk organik. Hasilnya lebih dari dua kali lipat. Ini meningkatkan pendapatan petani,” ungkap Gobel
“Jadi ini sangat menguntungkan. Ini bisa membuat generasi muda akan tertarik untuk menjadi petani,” lanjutnya.
Masalah milenial enggan menjadi petani tentunya banyak faktor. Pupuk bukanlah semata-mata menjadi persoalan. Banyak yang harus dibenahi jika ingin menyejahterakan petani.
Hal ini bisa dilakukan dari tingkat peredaran pupuk hingga mengawasi penjualan panen. Mengingat banyak sekali oknum yang mempermainkan harga bahan-bahan pokok. (pam/ads)