Pengoperasian Bandara Internasional Kertajati tersebut pun diharapkan akan menjadi bandara yang dapat menggantikan Bandara Husein sastranegara yang berada di tengah Kota Bandung.
Sehingga pihak AP II sedang berupaya penuh untuk melakukan penataan dan migrasi dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati.
“Jadi, pada intinya buat kami prioritas yang pertama ini adalah bagaimana menyukseskan penataan ini,” kata Muhammad Awaluddin.
Menurutnya, tujuan penataan ini dilakukan untuk dapat mengembangkan potensi penerbangan di Jawa Barat, khususnya untuk rute internasional.
Harapan Positif
“Soal penataan, Bandara Husein ini kan bandara komersial yang dioperasikan dari basis TNI AU. Jadi, memang ada kekurangan yang kalau dikembangkan trafik di Jabar jadi sedikit terkendala.
“Salah satunya panjang landas pacu Bandung (Husein Sastranegara) ini kan landasan pacunya cuma 2.200 meter lebar 45 meter bisa dipastikan wide body aircraft itu tidak bisa. Itu berarti potensi penerbangan internasional itu kecil, kenapa? karena penerbangan internasional di atas 5 jam penerbangan,” ujarnya.
Pengoperasian penuh Bandara Kertajati diharapkan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat dan sekitarnya. Bandara ini tidak hanya akan memfasilitasi pergerakan penumpang, tetapi juga akan mendorong perkembangan sektor pariwisata dan perdagangan di wilayah tersebut.
Kehadiran Bandara Kertajati sebagai salah satu bandara terbesar di Indonesia menandai langkah penting dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas udara di seluruh negeri.
Dengan potensi yang dimilikinya, Bandara Kertajati diharapkan akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi dan pariwisata di Jawa Barat serta kontribusi yang signifikan bagi negara. (paa/ads)