Sebagai bagian dari uji coba tersebut, Amazon telah mendeploy robot-robot ini di beberapa pusat memasok pesanan di Amerika Serikat.
Mereka akan bekerja bersama staf manusia, membantu dalam menyediakan pesanan, mengorganisir persediaan, dan bahkan melakukan pemeriksaan kontrol kualitas.
Laporan awal menunjukkan bahwa robot-robot ini telah terintegrasi dengan baik dalam lingkungan gudang. Juga menyesuaikan diri dengan perubahan dan kompleksitas yang muncul
Amazon yang Lekat dengan Bantuan Robot
Menurut raksasa teknologi tersebut, kini mereka memiliki lebih dari 750.000 robot yang bekerja “secara kolaboratif” dengan staf manusianya. Serta sering kali digunakan untuk melakukan “tugas yang sangat berulang”.
Kepala teknolog Amazon Robotics, Tye Brady, mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers di Seattle bahwa manusia “tidak tergantikan”. Juga membantah anggapan bahwa perusahaan tersebut dapat memiliki gudang yang sepenuhnya otomatis di masa depan.
“Tidak ada bagian dari diri saya yang berpikir hal itu akan menjadi kenyataan,” katanya.
“Manusia sangat penting dalam proses pemenuhan; kemampuan untuk berpikir pada tingkat yang lebih tinggi, kemampuan untuk mendiagnosis masalah.”
Dalam rancangan robot tersebut, Amazon sedang mengembangkan robot tersebut bergerak dengan menggunakan dua kaki. Selain itu, sang robot juga dirancang untuk bisa mengambil dan memindahkan paket, kontainer, pesanan pelanggan, hingga benda. (paa/ads)
