ANDALPOST.COM — Perdana Menteri (PM) Vietnam, Pham Minh Chinh dan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengungkapkan keinginan untuk memperdalam hubungan antar kedua negara, Sabtu (15/4).
Keinginan tersebut muncul di tengah upaya AS untuk memperkuat aliansi guna melawan China.
Dalam kunjungan pertamanya ke negara Asia Tenggara itu sebagai diplomat tinggi AS, Blinken bertemu dengan pejabat tinggi termasuk Sekretaris Jenderal Vietnam Nguyen Phu Trong dan Pham Minh Chinh.
Fokus pembahasan antara pejabat tinggi tersebut ialah peningkatan hubungan bilateral.
“Melakukan percakapan yang produktif dengan Menteri Luar Negeri Vietnam Bui Thanh Son. Saya mengucapkan terima kasih atas sambutan hangat di Vietnam dan saya berharap dapat bekerja sama tahun ini saat kita merayakan peringatan 10 tahun Kemitraan Komprehensif AS-Vietnam,” beber Blinken.
Blinken juga menyebut hubungan antara AS dan Vietnam menjadi hubungan paling penting selama ini.
“Untuk Presiden Biden, untuk Washington, ini adalah salah satu hubungan paling dinamis dan paling penting yang pernah kami miliki,” kata Blinken.
“Itu memiliki lintasan yang luar biasa selama beberapa dekade terakhir. Keyakinan kami adalah bahwa itu dapat tumbuh lebih kuat,” imbuhnya.
Hubungan Baik Kedua Negara
Kendati begitu, masih belum jelas kapan peningkatan hubungan bilateral itu akan terwujud. Namun, Blinken berharap dalam beberapa minggu atau bulan ke depan.
Tak hanya Blinken, Bui Thanh Son selaku Menteri Luar Negeri Vietnam pun berharap adanya hubungan yang lebih dalam antar kedua negara.
“Menandai 10 tahun Vietnam-AS Kemitraan Komprehensif, Blinken dan saya melakukan pembicaraan yang bermanfaat tentang memperdalam hubungan bilateral. Khususnya perdagangan, investasi, transisi energi, industri baru, pendidikan, warisan perang, hubungan orang-ke-orang, dan masalah internasional yang menjadi kepentingan bersama,” terang Thanh Son.
Sebelum pertemuannya dengan Blinken, Pham Minh Chinh menyebut kedua belah pihak ingin meningkatkan hubungan yang lebih andal.
Terlebih, menyusul panggilan telepon bulan lalu antara Presiden Joe Biden dan ketua Partai Komunis Vietnam yang berkuasa, Nguyen Phu Trong.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.