ANDALPOST.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk menghukum “pengkhianat” dari kelompok tentara bayaran Wagner. Hal ini dirinya lakukan setelah pemimpinnya bersumpah akan menggulingkan kepemimpinan militer Moskow.
Berita mengejutkan ini datang dari Yevgeny Prigozhin (62) yang merilis serangkaian pesan dari Jumat malam hingga Sabtu. Dimana dirinya, mengklaim bahwa dia dan pasukan tentara bayarannya telah memasuki kota Rostov-on-Don di Rusia selatan dan menguasai situs militernya.
Keinginan besar Tentara Wagner untuk melakukan pemberontakan dikarenakan selama berbulan-bulan, Prigozhin terkunci dalam perebutan kekuasaan dengan petinggi militer, menyalahkan mereka atas kematian pasukannya di Ukraina timur. Dia telah berulang kali menuduh mereka gagal melengkapi pasukan pribadinya secara memadai, menghambat kemajuan birokrasi, sambil mengklaim kemenangan yang dimenangkan oleh Wagner sebagai milik mereka.
Tidak terima dinilai seperti itu, Jumat (23/6/2023) kemarahan Prigozhin tampaknya meluap, ketika dia menuduh pimpinan militer Moskow memerintahkan serangan ke kamp-kamp Wagner dan membunuh sejumlah besar pasukan. Dia mengatakan mereka harus dihentikan dan bersumpah untuk “pergi sampai akhir”.
Dia kemudian mengklaim pasukannya telah menjatuhkan helikopter militer Rusia. Beberapa jam kemudian, pemimpin kelompok tentara bayaran mengatakan dia telah menguasai situs militer di Rostov-on-Don, Rusia selatan.
Langkah Pemerintah Moskow
Kremlin mengatakan semalam bahwa “langkah-langkah sedang diambil” terhadap pemberontakan. Rusia telah memperketat keamanan di Moskow dan beberapa wilayah seperti Rostov dan Lipetsk.
Putin menyebut pemberontakan Wagner sebagai “ancaman mematikan” bagi Rusia dan mendesak negara itu untuk bersatu. Mencap tindakan tentara bayaran Wagner sebagai “pengkhianatan”, dia bersumpah “hukuman yang tak terhindarkan”.
Mengenal Pasukan Wagner
Pasukan tentara ini dikenal sebagai garda terdepan bagi negara-negara yang sedang konflik. Tentara swasta telah terlibat dalam konflik di Timur Tengah dan Afrika tetapi selalu membantah terlibat.
Prigozhin tahun lalu mengakui dia telah mendirikan kelompok itu. Merekrut tentara dari penjara Rusia dengan imbalan amnesti. Di Ukraina timur, unit tentara bayaran telah menjadi ujung tombak pertempuran Rusia yang nilainya sangat tinggi.
Mereka bahkan ditunjuk oleh Pemerintah Rusia untuk berada di garis depan serangan selama berbulan-bulan untuk Bakhmut, merebut situs untuk Rusia, tetapi dengan kerugian besar.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.