ANDALPOST.COM – Komisaris Hak Asasi Manusia PBB, Volker Turk menyuarakan kekuatan Internasional untuk membantu Haiti, Sabtu (11/2).
Turk mendesak masyarakat internasional untuk mempertimbangkan pengerahan pasukan bersenjata khusus ke Haiti.
Ia juga mengingatkan bahwa geng kekerasan di Haiti menciptakan mimpi buruk bagi ribuan orang di sana.
“Sudah saatnya masyarakat internasional membantu otoritas Haiti mendapatkan kembali kendali penuh sehingga penderitaan ini dapat dihentikan,” kata Turk.
Truk menuliskan pada akun Twitter miliknya, bahwa ia rasa perlu untuk berbagi seruan SOS dari orang-orang Haiti yang terkepung.
Ia mengaku khawatir atas krisis di Haiti karena kurang mendapat perhatian, terlebih dari mata internasional.
“Solusi harus dimiliki dan dipimpin oleh orang Haiti tetapi mengingat besarnya masalah, saya mendesak perhatian aktif komunitas & dukungan yang ditargetkan,” cuitnya.
Beberapa jam setelah itu, pada pertemuan Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) di Washington, DC, pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan, bahwa pihaknya terus berdiskusi dengan mitra internasional tentang kemungkinan pengiriman pasukan multinasional yang sebagian besar terdiri dari polisi.
Duta besar AS untuk OAS, Francisco Mora juga menyebut negaranya masih bekerja sama dengan negara lain. Kerja sama ini untuk membangun kerangka kerja, guna memberikan keamanan dan stabilitas bagi Haiti.
Lebih lanjut, Washington juga akan segera memberlakukan sanksi baru dan pembatasan visa.
Mora menyampaikan hal tersebut usai Menteri Luar Negeri Haiti, Jean Victor Geneus meminta pasukan internasional khusus untuk membantu krisis di sana.
“Ada krisis yang semakin dalam di negara ini yang membutuhkan bantuan kemanusiaan,” tutur Mora.
Permohonan Pemerintah Haiti
Diketahui sebelumnya, Turk mengunjungi Haiti atas permintaan pemerintah di sana. Lantaran, pemerintah Haiti mengalami kesulitan dalam mengendalikan geng kekerasan yang melakukan pembunuhan, pemerkosaan, serta penjarahan. Aksi kekerasan tersebut telah meningkat sejak Juli 2021.
Permohonan itu datang ketika Kantor Terpadu PBB di Haiti merilis laporan mengenai insiden pembunuhan massal, pemerkosaan geng dan serangan penembak jitu di Cite Soleil, daerah kumuh terbesar Haiti yang terletak di Ibu Kota Port-au-Prince.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.