Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Waduh! Mantan Eksekutif ByteDance Tuduh China Akses Data Pengguna TikTok

Waduh! Mantan Eksekutif ByteDance Tuduh China Akses Data Pengguna TikTok
Ilustrasi lambang dalam perusahaan Tiktok. (The Andal Post/Aini)

ANDALPOST.COM — Yin Tao Yu, Mantan Eksekutif ByteDance (perusahaan induk TikTok) mengatakan, bahwa Partai Komunis China (Chinese Communist Party/CCP) dapat dan telah mengakses data TikTok. Diduga data itu diakses untuk keperluan politik yang berskala luas.

Menurut berbagai pakar keamanan, itu merupakan kali pertama CCP mendapat laporan mengakses data TikTok. 

Klaim yang dahsyat itu kemungkinan besar memanasi perdebatan global, terkait apakah TikTok merupakan sebuah bahaya keamanan negara? Serta apakah para pembuat peraturan di seluruh dunia lebih baik melarang penggunaan media sosial tersebut atau tidak?

Yu pun bersumpah dan mengatakan bahwa ia sempat melihat log akses yang menunjukkan bahwa pejabat CCP menggunakan apa yang disebut “god credentials”. 

Kredensial itu memperbolehkannya untuk melewati perlindungan privasi apa pun yang mungkin telah diterapkan perusahaan ke data TikTok.

Yu juga menyebutkan, bahwa pejabat tersebut merupakan bagian dari “komite” khusus dengan akses fisik khusus ke kantor ByteDance di Beijing.

Sayangnya, apa yang dikatakan Yu, tidak disertai dokumentasi, pesan internal, atau materi sumber utama lainnya untuk mendukung klaim tersebut.

Padahal Yu menggugat ByteDance dalam kasus pemutusan hubungan kerja yang salah di pengadilan negara bagian California.

Dalam testimoninya, ia menyebut CCP menggunakan data TikTok untuk membatasi protes Hong Kong dan melacak pengunjuk rasa.

Aplikasi TikTok dapat diunduh dan digunakan di perangkat smartphone yang Andalpeeps miliki. Sumber: SOPA Images/Contributor/Getty Images

“Komite dan penyelidik eksternal menggunakan god credentials untuk mengidentifikasi dan menemukan para pengunjuk rasa Hong Kong, aktivis hak-hak sipil, dan pendukung protes,” ucap Yu dalam pengajuan tersebut.

“Dari log, saya melihat bahwa Komite mengakses data pengguna, lokasi, dan komunikasi unik para pengunjuk rasa, aktivis hak-hak sipil, dan pendukung.”

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.