ANDALPOST.COM – Amazon.com Inc (AMZN.O), sebuah perusahaan teknologi asal Amerika Serikat (AS) berencana untuk memberhentikan sekitar 10.000 karyawannya mulai minggu ini.
Diketahui, total karyawan yang akan diberhentikan tersebut setara dengan 1 persen dari 1,5 juta total karyawan Amazon secara global.
Setelah bertahun-tahun mengalami pertumbuhan yang mengejutkan, perusahaan sektor teknologi tersebut berada di posisi yang goyah.
Perusahaan di bawah pimpinan CEO Andy Jassy, telah memangkas banyak inisiatif barunya. Termasuk, beberapa toko eksperimen, serta penawaran perawatan kesehatan utamanya, Amazon Care.
Selain itu, Amazon juga menutup toko buku fisiknya awal tahun ini, serta jaringan toko bintang empat.
PHK yang direncanakan juga merupakan perubahan yang luar biasa bagi Amazon.
Langkah yang akan diambil Amazon ini merupakan pengurangan karyawan dalam jumlah terbesar selama sejarah Amazon berdiri.
“PHK ini akan berfokus pada bisnis perangkat Amazon, termasuk voice assistant Alexa serta dari divisi retail dan human resources (HR),” kata seorang narasumber internal saat diwawancarai oleh The News York Time, dikutip Selasa (15/11/2022).
“Jumlahnya masih dapat berubah dan kemungkinan diumumkan secara bertahap atau sekaligus,” lanjut narasumber.
Dia menambahkan, bahwa sebagian besar karyawan yang akan diberhentikan adalah pekerja yang diupah per jam.
Alasan PHK Massal Amazon
Bisnis Amazon melonjak selama pandemi karena orang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah, dan berbelanja online.
Tetapi pada bulan Mei, perusahaan tersebut mengakui telah mempekerjakan terlalu cepat di gudangnya untuk mengimbangi lonjakan pandemi, yang saat itu sudah berkurang.
Dengan inflasi yang tinggi dan konsumen yang semakin sadar anggaran, menyebabkan perusahaan melaporkan perkiraan yang mengecewakan untuk musim liburan mendatang. Hal ini menyebabkan saham Amazon anjlok bulan lalu.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.