Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Wakil Presiden Marketing Bud Light, Alissa Heinerscheid Jelaskan Alasan Inklusivitas Mereknya

Tangkapan layar Alissa Heinerscheid di podcast Make Yourself At Home. Sumber: YouTube.

ANDALPOST.COM — Wakil Presiden Marketing Bud Light, Alissa Heinerscheid mengungkapkan, bahwa fokus merek tersebut sekarang sudah berubah, Senin (10/4). 

Melalui podcast Make Yourself At Home, Alissa mengatakan Bud Light tidak lagi ada untuk melayani “frat guys”. Namun, untuk mempromosikan inklusivitas.

Hal tersebut dimanifestasikan olehnya dengan menjadikan Dylan Mulvaney, trans puan yang merupakan selebriti Tiktok sekaligus aktivis transgender dari Amerika Serikat.

Sayangnya, konsumen reguler bir tersebut tidak senang melihat perusahaan berusaha untuk terlihat ‘woke’ atau ‘progresif’ dan bermitra dengan kepribadian internet yang populer itu.

Kritikus mencatat, bahwa organisasi tersebut tampaknya tidak mengetahui siapa demografi utama mereka.

Dalam episode Make Yourself At Home baru-baru ini, Alissa pun menanggapi reaksi yang telah didapatkan oleh merek tersebut.

Ia mengumumkan, bahwa mereka tidak ingin menjadi merek yang mewakili “humor fratty dan ketinggalan zaman” dan berfokus pada “inklusivitas”.

“Saya memiliki mandat yang sangat jelas. Sepertinya kita perlu berevolusi dan mengangkat merek yang sangat ikonik ini. Apa yang dimaksud dengan berkembang dan meningkat?” ucap Alissa.

Ia kemudian menyambungkan, inklusivitas berarti memiliki kampanye yang baru. Yang benar-benar inklusif, dan terasa lebih ringan, cerah, dan berbeda.

Alissa juga menganggap, bahwa dengan adanya inklusivitas, merk akan lebih menarik perhatian baik laki-laki maupun wanita. 

Selain itu, ia juga beranggapan bahwa representasi adalah jantung dari evolusi. Maka sudah seharusnya Bud Light memilih pendekatan lain kepada pelanggan supaya tidak ketinggalan zaman.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.