Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Serangan Kelompok Teroris Bunuh 44 Warga Sipil di Burkina Faso

Serangan Kelompok Teroris Bunuh 44 Warga Sipil di Burkina Faso
Ilustrasi Terorist di Burkina Faso. (The Andal Post/Eeza Putri)

ANDALPOST.COM – Dikabarkan terdapat 44 warga sipil di Burkina Faso telah tewas lantaran dibunuh oleh kelompok teroris bersenjata pada, Sabtu (8/4/2023).

Pemerintah Burkina Faso mengatakan bahwa kelompok teroris itu mengatas namakan agama Islam. Dalam berbagai serangan yang dilakukan di Desa Kourakou dan Tondobi di Provinsi Seno, Burkina Faso Utara.

Rodolphe Sorgho, Letnan Gubernur wilayah Sahel mengatakan bahwa korban sementara dari serangan keji dan biadab ini telah menargetkan desa Kourakou dan Tondobi.

Sementara korban atas kejadian insiden ini sekitar 44 orang korban yang terdiri dari 31 orang tewas di Kourakou dan 13 orang di Tondobi.

Saksi mata dari penduduk desa Kourakou mengatakan bahwa sekumpulan teroris itu masuk lewat desa.

“sejumlah besar teroris masuk ke desa.” ujar salah satu penduduk Desa Kourakou

“Sepanjang malam, kami mendengar suara tembakan. Pada Jumat pagi kami melihat ada beberapa lusin yang tewas,” tambahnya.

Motif Penyerangan

Dugaan dari motif penyerangan tersebut merupakan sasaran atas hukuman mati tanpa pengadilan terhadap dua teroris yang mencoba mencuri ternak beberapa hari sebelum insiden itu terjadi. 

ISIS yang sedang menjaga daerah di negara Mali (AsharqAL-awsat.com)

Tetapi, Sergio juga menyatakan terkait serangan yang terjadi hari sabtu ini. Saat ini pemerintah sedang berusaha untuk menstabilkan daerah yang terkena serangan. 

Sementara, Kapten Ibrahim Traore mengatakan bahwa serangan yang terjadi pada sabtu malam itu. Merupakan salah satu serangan yang paling mematikan sejak ia berkuasa. Namun ia menghimbau untuk saat ini masyarakat agar tetap tenang.

Pasalnya kepala militer baru di Burkina Faso minggu ini telah berjanji untuk meningkatkan “serangan dinamis” terhadap teroris. Setelah serangkaian serangan pemberontakan yang telah terjadi sejak awal tahun.

“Serangan dinamis yang berlangsung dalam beberapa minggu terakhir akan ditingkatkan. Untuk memaksa kelompok-kelompok bersenjata meletakkan senjata mereka,” kata Kolonel Celestin Simpore.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.