Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Waspadai Risiko Kesehatan Akibat Polusi Udara Hasil Kebakaran Hutan di Kanada

Waspadai Risiko Kesehatan Akibat Polusi Udara Hasil Kebakaran Hutan di Kanada
Ilustrasi Polusi Udara Akibat Kebakaran Hutan. (The Andal Post/Aini)

Secara umum, selain berpengaruh pada kesehatan, asap dari proses pembakaran juga menyebabkan terjadinya polusi udara. Akibatnya, secara langsung dapat memengaruhi kualitas udara di wilayah terdampak. 

Misalnya saja, di kota Ottawa dan Toronto menunjukkan rendahnya kualitas udara di sana. Ini juga menunjukkan tingkat terburuk pada Indeks Kesehatan Kualitas Udara Lingkungan Kanada. 

Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Departemen Konservasi Lingkungan Negara Bagian New York.

Polusi Udara Akibat Kebakaran Hutan Melanda Kota New York | sumber Liputan 6

“Kepulan asap dari kebakaran hutan setempat serta kebakaran hutan di Quebec telah mengakibatkan kualitas udara yang memburuk,” kata Environment Canada dalam peringatan kualitas udara untuk Ottawa, dikutip dari situs Kompas pada Rabu (7/5/2023).

Lebih parahnya lagi, kondisi demikian dikhawatirkan akan berlangsung dalam beberapa pekan ke depan.

Peran Serta Pihak-Pihak Terkait terhadap Kebakaran Hutan di Kanada

Menteri Luar Negeri Kanada, Melanie Joly memberikan apresiasi yang luar biasa kepada pemerintah Amerika Serikat, Meksiko, Afrika Selatan, dan Perancis atas kontribusinya.

Pihak-pihak di beberapa negara tersebut berperan serta dengan mengirimkan bantuan petugas pemadam kebakaran.

Lebih lanjut, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau juga memberikan pesan dan imbauan kepada masyarakat di wilayahnya agar terus patuh pada anjuran dari pihak berwenang. 

Hal ini dilakukan agar tetap dalam kondisi aman dan sehat, serta terhindar dari dampak buruk akibat kebakaran hutan.

“Saya ingin menggarisbawahi bahwa masyarakat perlu terus mendengarkan pihak berwenang setempat tentang bagaimana tetap aman, termasuk di tempat-tempat seperti Ottawa yang terkena dampak asap dari kebakaran hutan,” kata Justin Trudeau. (rnh/ads)