ANDALPOST.COM — Gedung Putih hari ini mengkonfirmasi bahwa Korea Utara telah mengirimkan senjata dan peralatan militer ke Rusia. Hal itu meningkatkan kekhawatiran tentang potensi penggunaannya dalam konflik yang sedang berlangsung di Ukraina.
Pengungkapan ini menambah dimensi baru pada krisis internasional di Eropa Timur.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby kepada wartawan mengungkapkan, “kami mengutuk DPRK karena menyediakan peralatan militer ini kepada Rusia, yang akan digunakan untuk menyerang kota-kota Ukraina, membunuh warga sipil Ukraina, dan melanjutkan perang tidak sah Rusia.”
Rincian senjata dan peralatan yang dikirim oleh Korea Utara belum diungkapkan. Namun, Gedung Putih menekankan bahwa pengiriman tersebut merupakan pelanggaran sanksi internasional terhadap Korea Utara dan kemungkinan akan meningkatkan ketegangan di kawasan.
Amerika Serikat dan sekutunya telah memantau dengan cermat situasi di Ukraina. Lalu perkembangan ini menambah kompleksitas konflik yang sedang berlangsung.
Gedung Putih Mengecam Tindakan Korea Utara
Gedung Putih lebih lanjut menyatakan keprihatinannya yang mendalam bahwa transfer senjata ini mungkin difasilitasi tanpa sepengetahuan atau persetujuan komunitas internasional.
Amerika Serikat dan mitra-mitranya di Eropa mendesak Korea Utara dan Rusia untuk memberikan penjelasan atas pelanggaran sanksi yang nyata ini.
Peran Rusia dalam konflik di Ukraina telah lama menjadi sorotan internasional, dengan adanya tuduhan dukungan Moskow terhadap kelompok separatis di Ukraina timur.
Penambahan senjata Korea Utara ke dalam situasi ini meningkatkan pertaruhan dan potensi kekerasan dan ketidakstabilan lebih lanjut di wilayah tersebut.
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa telah dipanggil ke sidang darurat untuk membahas masalah ini. Banyak negara anggota pun menyatakan keprihatinan dan kecaman mereka terhadap transfer senjata tersebut.
Sanksi terhadap Korea Utara dan Rusia bisa saja terjadi jika tuduhan tersebut terbukti.
Gedung Putih pun menekankan perlunya transparansi dan akuntabilitas segera dari Korea Utara dan Rusia. Komunitas internasional mencari jawaban mengenai asal usul, jumlah, dan tujuan penggunaan senjata tersebut.
Tidak jelas pada saat ini apakah Rusia meminta senjata tersebut sebagai permintaan langsung dari Korea Utara atau apakah ini adalah operasi rahasia.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.