Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

WHO Umumkan Rencana Pembentukan Dewan Percepatan Vaksin TB

Potret Pejabat WHO dalam rapat kerja dewan Percepatan vaksin TB. (Sumber: World Health Organization)

ANDALPOST.COM – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pengembangan vaksin tuberkulosis (TB) memiliki urgensi yang cukup hebat terlebih setelah masa pandemi COVID-19.

Berkaitan dengan hal ini, dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, memberikan pengumuman terkait rencana dalam pembentukan Dewan Akselerator Vaksin TB.

Pengumuman itu diberikan saat pelaksanaan panel tingkat tinggi tentang TB di Forum Ekonomi Dunia, pada Selasa (17/1/2023).

Pemberian fasilitas perizinan dan penggunaan vaksin TB yang baru dan efektif ini diberikan oleh dewan untuk mengkatalisasi keselarasan tingkat tinggi.

Terutama antara penyandang dana, lembaga global, pemerintah, dan pengguna akhir dalam mengidentifikasi dan mengatasi hambatan pengembangan vaksin TB.

“Salah satu pelajaran terpenting dari tanggapan terhadap pandemi COVID-19 adalah intervensi kesehatan yang inovatif,” kata dr. Tedros.

Tantangan TB dan Covid-19 Berbeda

Namun, ia mengatakan bahwa tantangan yang ditimbulkan oleh TB dan COVID-19 tetaplah berbeda.

Meskipun begitu, WHO yakin bahwa TB dan COVID-19 memiliki kesamaan atas sains, penelitian, dan inovasinya. Terutama dalam segi investasi publik yang mendesak, dukungan dari filantropi, dan keterlibatan sektor swasta dan masyarakat.

“Kami yakin bidang TB akan mendapat manfaat dari koordinasi tingkat tinggi yang serupa,” lanjutnya.

Tuberkulosis sendiri ditargetkan harus berakhir pada 2030 oleh negara-negara di seluruh dunia. Dalam pencapaiannya, mereka telah berusaha untuk menjalankan komitmen dalam tujuan pembangunan berkelanjutan.

WHO juga terus berusaha untuk melakukan strategi mengakhiri TBC yang disertai dengan deklarasi politik 2018 terkait perang melawan TBC.

Pada 2021, terhitung sekira 10,6 juta orang jatuh sakit dan 1,6 juta meninggal dunia akibat TBC.

Hampir setengah juta orang mengembangkan TB yang resistan terhadap obat setiap tahun. Hal ini mengakibatkan resistensi atau ketahanan obat terus menjadi masalah utama yang sangat disoroti.

Saat ini, satu-satunya vaksin TB berlisensi yang ada hanyalah BCG. Vaksin tersebut dinilai cukup mampu dalam memberikan kemanjuran guna mencegah bentuk Tuberkulosis yang parah pada bayi dan anak kecil.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.