Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Xpeng Aeroht, Start-Up China Uji Coba Mobil Terbang Seharga Rp2,18 M

Start-up asal China yaitu Xpeng Aeroht sedang melakukan uji coba mobil terbang (Sumber: Heyxpeng)

ANDALPOST.COM – Xpeng Aeroht merupakan salah satu start-up asal China yang sedang melakukan uji coba mobil listrik. Diketahui mobil listrik tersebut dapat terbang setinggi 30 menter (100 kaki) di atas kepala.

Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (23/12/2022), telah dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir bahwa Xpeng Aeroht sudah melakukan dua kali penerbangan publik perdananya.

Penerbangan pertamanya berada di dekat pulau Palm Jumeirah, Dubai, pada bulan Oktober selama 90 detik dan uji coba kedua dilakukan di Guangzhou, China.

Pemilik perusahaan Xpeng Aeroht, He Xiaopeng dan investor lainnya mengatakan bahwa mereka senang bisa mengatasi rintangan peraturan yang ada saat ini. Mereka juga optimis dapat meraih sebagian pangsa pasar senilai US$1 triliun yang dapat mengubah rutinitas transportasi penduduk.

Ide pembuatan mobil terbang yang dirintis oleh perusahaan start-up ini juga didukung oleh produsen kendaraan listrik, Xpeng Inc.

“Mobil terbang mendekati kenyataan dan kami pikir ini adalah waktu yang tepat untuk masuk. Industri telah menghasilkan banyak terobosan teknis, mulai dari pengurangan bobot untuk menghindari rintangan dan elektrifikasi,” jelas Presiden Xpeng Brian Gu.

“Industri ini telah menghasilkan banyak terobosan teknis, mulai dari pengurangan bobot hingga penghindaran rintangan dan elektrifikasi,” tambahnya.

Dalam sebuah pameran perdagangan tahunan terbesar di Dubai yaitu GITEX, terlihat Perdana Menteri Uni Emirat Arab mampir ke stan Xpeng. Hal tersebut kemudian membuat banyak orang mengantre untuk dapat berswafoto dengan prototipe di stan tersebut.

Prototipe dari mobil yang diterbangkan di Guangzhou membuat Aeroht menjadi yang paling menonjol. Banyak dari eVTOL (pesawat lepas landas dan mendarat vertikal listrik) tidak memiliki roda dan tidak dapat digerakkan di darat.

Namun, model generasi keenam milik perusahaan China ini dapat memiliki roda dan juga dapat berjalan di darat. Bahkan mobil itu terlihat seperti mobil mewah pada umumnya daripada pesawat kecil beroda.

Faktanya, mobil ini memang dirancang untuk dapat dikendarai di jalan sebanyak 90% dan hanya akan diterbangkan saat terjadi kemacetan dijalanan.

Zhao selaku pemilik perusahaan, mengatakan dalam sebuah wawancara, mobil yang menggunakan empat mesin listrik dan delapan baling-baling ini dapat diproduksi massal pada tahun 2025.

Mobil terbang buatan Aeroht ini, akan dibandrol dengan harga 1 juta yuan ($140.000) atau jika dirupiahkan sekitar Rp2,1 miliar. Harga tersebut tergolong terjangkau karena Aeroht memanfaatkan rantai pasokan dari perusahaan induknya sendiri yaitu Xpenk Inc yang merupakan produsen mobil listrik.

Aeroht didirikan pada tahun 2013 oleh Zhao Deli, seorang siswa putus sekolah yang kini berusia 45 tahun. Perusahaan itu kini sedang mengembangkan pembuatan mobil terbang.

Seorang analis, Morgan Stanley, mengungkapkan bahwa di tahun-tahun berikutnya, teknologi bidang mobil terbang akan menjadi semakin ramai. Hal ini disebabkan karena para investor bermimpi untuk mewujudkan keinginan mereka yang hanya sebatas ada di buku komik dan fiksi ilmiah saja untuk jadi nyata.

Perusahaan China termasuk Aeroht, Ehang Holdings Ltd. dan TCab Tech bergabung dalam perlombaan membuat mobil terbang 5 tahun terkahir, terinspirasi dari merek asal Amerika Sekikat seperti Joby dan Archer.

(WAN/MIC)