Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Yogyakarta Darurat Sampah, Seniman Serukan Aspirasi Melalui Karya Seni

Yogyakarta Darurat Sampah, Seniman Serukan Aspirasi Melalui Karya Seni
Ilustrasi tumpukan sampah. (The Andal Post/Clarencia Mayvianti)

ANDALPOST.COM – Baru-baru ini Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami sebuah situasi darurat sampah yang menyebabkan sampah berserakan secara membludak di berbagai jalanan kota pelajar tersebut. 

Dikatakan bahwa, keadaan darurat sampah yang dialami DIY merupakan buntut dari penutupan Tempat Pembuangan Sampah  (TPS) Piyungan dimulai sejak tanggal 23 Juli hingga 05 September nantinya.

Hal tersebut kian menjadi sebuah polemik yang dimana dampak dari keputusan tersebut membuat berbagai kawasan yang ada di Yogyakarta dipenuhi dengan berbagai kantong sampah yang berserakan karena hilangnya TPA. 

Melihat situasi tersebut masyarakat mulai menyuarakan keresahan mereka melihat situasi yang terjadi dimana kantong sampah yang mulai berserakan. 

Tidak luput dari pelampiasan rasa kekecewaan masyarakat, seorang seniman asal Yogyakarta yang dikenal sebagi Adit Doodleman juga turut memberikan aspirasinya melalui karya seni “doodle” yang ia lukiskan. 

Doodleman

Dalam menyuarakan aspirasinya, Adit cukup menarik perhatian masyarakat di tengah polemik yang tengah dialami oleh Yogyakarta terkait masalah sampah. 

Yang dimana melalui akun sosial media instagram pribadi miliknya, Adit menunjukan berbagai karya seninya dalam menunjukkannya pada keresahan sampah yang terjadi di Provinsi DIY. 

Dalam gambar yang diunggah oleh Adit, dapat dilihat bagaimana dirinya melukiskan wajah doodle di setiap kantong sampah yang berserakan di pinggir jalan. 

“Teriak protes JOGJA DARURAT SAMPAH paling kenceng sendiri,” tulis sang seniman dalam unggahan nya di akun @aditdoodleman pada Sabtu (05/08/2023).

Yogyakarta Darurat Sampah, Seniman Serukan Aspirasi Melalui Karya Seni
Seni Doodle Pada Kantong Sampah oleh Adit Doodleman. (Sumber: Instagram/@aditdoodleman)

Tidak hanya itu kritikan keras terhadap pihak yang menyumbang banyak masalah sampah dan menimbulkan keresahan dan darurat sampah juga ia layangkan. 

Your criticism is bullshit if you are one of those people who create waste in your environment and you cannot provide a solution for handling waste in your environment,” kritik Adit.

Pada hal tersebut Adit ingin menyadarkan setiap masyarakat yang melakukan protes terhadap masalah sampah Yogyakarta tetapi di sisi lain mereka juga menjadi penyebab sampah tersebut. 

Hal tersebut tentunya menjadi sebuah pencerahan bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat Yogyakarta bahwa bukan hanya kritik terhadap situasi yang terjadi saat ini, akan tetapi solusi ini merupakan sebuah rangkaian kerjasama untuk memitigasi masalah yang terjadi. 

Tanggapan Netizen

Gaya protes yang sangat unik dari Adit mendapati berbagai tanggapan dari pengguna sosial media kepada seniman yang memiliki 12 ribu pengikut Instagram tersebut. 

Beberapa pengguna sosial media menyetujui pernyataan Adit mengenai masyarakat yang memberikan protes sampah akan tetapi mereka sendiri merupakan biang dari terciptanya sampah. 

Seperti yang dituliskan oleh akun @osk_osenk, “Suka ngomong kurangi sampah plastik, tapi ternyata kalo beli jajanan masih pake plastik, meskipun harus beli plastiknya..

Tidak hanya itu, kolom komentar Adit semakin dipenuhi oleh para pengguna sosial media yang setuju dengan pendapatnya dan memuji bentuk aspirasi melalui sebuah karya seni seperti yang dilakukan oleh Adit. 

Penanganan Pemerintah

Sejauh ini penangan pemerintah kepada darurat sampah yang terjadi di Yogyakarta dapat dilihat dalam Surat Edaran No.600.1.17.3/4438/SE/ 2023 tentang Penanganan Darurat Sampah oleh Pemerintah Kota. 

Yang dimana, pada keputusan tersebut mendorong secara khusus para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk wajib memiliki biopori di rumah masing-masing. (ben/fau)