Uji Coba
Meskipun masih dalam tahap percobaan, Dream Track telah memicu perbincangan tentang implikasi etis dari pengklonan suara selebriti.
YouTube menekankan bahwa tujuan utama alat ini adalah untuk “menguji, mempelajari, mendapatkan masukan, dan mendengarkan ide”, baik dari artis maupun pemirsa.
Selain itu, perusahaan ini juga memamerkan alat-alat baru lainnya yang mampu menghasilkan trek musik dari sebuah senandung. Lantas semakin menunjukkan komitmennya untuk mendorong batas-batas penciptaan musik.
Dream Track saat ini sedang diuji dengan sekelompok pencipta Amerika terpilih.
Di mana memungkinkan mereka memproduksi lagu dengan gaya khas sembilan artis: Alec Benjamin, Charlie Puth, Charli XCX, Demi Lovato, John Legend, Papoose, Sia, T-Pain, dan Troye Sivan.
Lagu-lagu ini dimaksudkan untuk digunakan dalam layanan Shorts YouTube. Nantinya akan menghadirkan saluran kreatif bagi pengguna dan berpotensi mengubah lanskap industri musik.
Meskipun pengumuman ini menjanjikan bagi para kreator yang mencari cara baru dalam berekspresi musik, terdapat kekhawatiran mengenai penggunaan etis AI untuk mengkloning suara dan potensi penyalahgunaan.
Sementara YouTube belum mengungkapkan kapan fitur Dream Track akan tersedia untuk masyarakat umum atau apakah fitur tersebut akan diperluas untuk mencakup lebih banyak artis.
Namun, hal tersebut membuat industri dan penggunanya tetap bersemangat menantikan babak berikutnya dalam penciptaan musik yang didukung AI. (paa/ads)