Terima Notifikasi Berita Terkini. 👉 Join Telegram Channel.

Yunani Dilanda Kebakaran Hutan Terbesar yang Pernah Tercatat di Uni Eropa

Kebakaran hutan di taman nasional Dadia masih di luar kendali, menurut dinas pemadam kebakaran Yunani. (Foto: Alexandros Avramidis/Reuters)

ANDALPOST.COM — Kobaran api yang melanda hutan di Yunani membuat pihak setempat mengerahkan hampir seluruh pemadam kebakaran. Guna memadamkan si jago merah, terang juru bicara Komisi Eropa, Selasa (29/8/2023).

Tragedi nahas itu mengukir sejarah baru sebagai kebakaran hutan terbesar yang pernah tercatat di Uni Eropa (UE) sepanjang 20 tahun terakhir.

Sebelas pesawat dan satu helikopter dari armada Uni Eropa telah dikirim untuk membantu Yunani melawan kebakaran hutan di utara kota Alexandroupoli.

Selain itu, sebanyak 407 petugas pemadam kebakaran juga dikerahkan untuk memadamkan sang jago merah, kata juru bicara Balazs Ujvari pada hari Selasa.

Layanan perlindungan sipil Uni Eropa pun mengatakan api telah menghanguskan lebih dari 810 kilometer persegi (310 mil persegi) lahan, area yang lebih luas dari Kota New York.

“Kebakaran hutan ini adalah yang terbesar di UE sejak tahun 2000, ketika Sistem Informasi Kebakaran Hutan Eropa (EFFIS) mulai mencatat data,” kata badan tersebut.

Dinas pemadam kebakaran Yunani mengatakan, kobaran api masih sulit dikendalikan. Terlebih di Taman Nasional Dadia di wilayah timur laut, yang merupakan tempat perlindungan utama bagi burung pemangsa.

Korban

Sejak kebakaran terjadi pada 19 Agustus, kobaran api telah menewaskan 20 orang. Sebanyak 18 di antaranya adalah migran dan pengungsi yang jenazahnya ditemukan di wilayah pintu masuk dari negara tetangga Turki.

Pihak berwenang khawatir akan lebih banyak jenazah yang ditemukan ketika api padam.

Lantaran Evros merupakan tempat penyeberangan populer ke UE bagi ribuan migran dan pengungsi setiap tahunnya.

Dadia National Park (Foto: news.sky.com)

UE saat ini memerlukan armada yang terdiri dari 28 pesawat. Di antaranya 24 pesawat pembuangan air dan empat helikopter yang dipasok oleh negara-negara anggota untuk membantu memadamkan api di blok tersebut dan negara-negara tetangga.

Mereka tengah berusaha menciptakan sayap udara mandiri, terdiri dari 12 pesawat yang didanai UE.

“Kami tahu bahwa kebakaran semakin parah,” kata juru bicara Balazs Ujvari.

“Jika Anda melihat angka-angka setiap tahun dalam beberapa tahun terakhir, kita melihat tren yang belum tentu menguntungkan, dan tentu saja hal ini memerlukan peningkatan kapasitas di tingkat negara-negara anggota,” bebernya.

Diketahui, Yunani dilanda banyak kebakaran pada musim panas ini akibat perubahan iklim. Kebakaran paling mematikan di Yunani yang pernah terjadi menewaskan 104 orang di luar Athena pada tahun 2018 silam.